THE CORRELATION BETWEEN SPEAKING ANXIETY AND SPEAKING PERFORMANCE OF RURAL JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN KULON PROGO

Kecemasan merupakan masalah serius dalam proses pembelajaran pada siswa. Khususnya bagi pelajar pedesaan yang mempunyai keterbatasan ruang belajar akibat minimnya fasilitas jaringan internet yang sulit didapat. Hal ini menghambat kemajuan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mempengaruhi kinerja berbicara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kecemasan berbicara siswa, kinerja berbicara siswa, dan korelasi antara kecemasan berbicara siswa dan kinerja berbicara siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penyelidikan dilakukan terhadap siswa SMA di pedesaan di Kulon Progo. Sebanyak 106 siswa kelas IX dari sebuah SMP di pedesaan, menjadi partisipan dalam penelitian ini. Instrumen penelitiannya adalah kuesioner FLCAS yang dimodifikasi dari Horwitz (1986) untuk menentukan tingkat kecemasan berbicara siswa dan dokumen skor untuk menentukan tingkat kemampuan berbicara siswa. Skor kecemasan siswa pada kelas speaking termasuk dalam kategori cemas. Sementara itu, skor kemampuan berbicara siswa termasuk dalam kategori rendah. Data dianalisis dengan aplikasi statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada korelasi kedua variabel terdapat korelasi negatif. Artinya semakin rendah kecemasan siswa, semakin tinggi pula kemampuan berbicara siswa. Oleh karena itu hipotesis H1 diterima, sehingga berarti terdapat korelasi antara kecemasan siswa dengan kinerja berbicara.