UTILISASI PELAYANAN SCALING SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI PADA PUSKESMAS TEPUS II GUNUNGKIDUL

Latar Belakang: Virus Severe Acute Respiratorysyndrome Coronavirus-2 (SARS- Cov-2) awalnya bermula di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember 2019. Pada Maret 2020, WHO mengumumkan pandemi COVID-19. Scaling merupakan prosedur yang paling sering dilakukan dalam perawatan periodontal. Tindakan ini berpotensi menularkan infeksi melalui udara berupa percikan ludah dan darah yang dapat menimbulkan risiko bagi operator dan tenaga kesehatan di sekitarnya.

Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan untuk penelitian deskriptif menggunakan data kuantitatif. Data diperoleh dari buku kunjunga pasien poli gigi pelayanan scaling tahun 2019-2020 di Puskesmas Tepus II Gunungkidul. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dan di hitung sehingga mendapatkan total 218 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis distribusi frekuensi dengan dummy table.

Hasil: Hasil dalam penelitian ini adalah kunjungan pasien selama COVID-19 menurun sebesar 76,83%, dari 177 pasien sebelum pandemi menjadi 41 pasien selama pandemi COVID-19. Pelayanan scaling di Puskesmas Tepus II Gunungkidul pada masa pandemi COVID-19 mengalami penurunan dibandingkan sebelum pandemi dan pelayanan scaling di Puskesmas Tepus II sebelum pandemi didominasi oleh jenis scaling USS, sedangkan pada masa pandemi itu didominasi oleh scaling manual.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap utilisasi pelayanan Scaling gigi di Puskesmas Tepus II Gunungkidul sebelum dan selama pandemi COVID-19 disimpulkan bahwa utilisasi pelayanan scaling di puskesmas tepus II Gunungkidul selama pandemi COVID-19 mengalami penurunan jika dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 dan Utilisasi pelayanan scaling di Puskesmas Tepus II sebelum pandemi di dominasi oleh jenis scaling USS, sedangkan selama pandemi didominasi oleh jenis scaling manual.