PENINGKATAN KESADARAN DAN INFORMASI KEBENCANAAN UNTUK KELOMPOK PEREMPUAN MELALUI KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL BPBD KABUPATEN BANTUL

Perempuan masuk ke dalam daftar korban rentan bencana karena kurangnya keterampilan dan kekuatan fisik relatif lebih kecil daripada lawan jenis. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibutuhkan sebagai komunikator pembawa pesan untuk upaya peningkatan kesadaran bencana dan informasi kelompok perempuan. Urgensi hal tersebut didukung dengan kondisi daerah berisiko bencana tinggi ditambah total penduduk perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sosial media milik BPBD Bantul sebagai sarana peningkatan kesadaran dan informasi bencana kelompok perempuan. Sosial media di era digital dinilai bisa menyalurkan pesan lebih luas untuk menjangkau bagian yang tidak terjangkau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi dan interview secara mendalam. Hasil dari penelitian ini BPBD Bantul telah melakukan upaya peningkatan kesadaran bencana dan informasi kelompok perempuan dengan melibatkan keikutsertaan secara langsung. Komunikator dalam menjalankan perannya telah memiliki rantai penyampaian dan pengolahan informasi terstruktur dengan melibatkan Pusdalops dan tim tiap bidang. Sehingga menghasilkan pesan dibalut dalam bentuk konten media sosial, walau narasi kebencanaan belum merepresentasikan upaya peningkatan kesadaran bencana dan informasi kelompok perempuan. Target komunikan media sosial untuk umum baik laki-laki maupun perempuan. Namun, adanya rantai penyampaian dan pengelolaan informasi dan materi yang pasti dikuasai maka keterjangkauan pesan kepada kelompok perempuan dapat terealisasi. Peneliti mengajukan model alternatif komunikasi bencana melalui media sosial sebagai upaya peningkatan kesadaran bencana dan informasi kelompok perempuan. Dengan tidak mengubah pola komunikasi informasi bencana yang telah ada, namun model yang peneliti ajukan adalah sebagai pengisi kekosongan peran atas tim tiap bidang yang seharusnya memiliki kapasitas pengetahuan terkait kesadaran bencana dan informasi kelompok perempuan.