Strategi Advokasi United Nations Melindungi Hak Orang Dengan Albinisme Tahun 2013 Sampai 2020

<p>Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana strategi advokasi United Nations melindungi hak orang dengan albinisme dari tahun 2013 hingga 2020. Sebagai organisasi internasional antar negara yang mempunyai tujuan untuk mendorong penghormatan hak asasi manusia serta mencapai kerjasama internasional dalam berbagai permasalahan hak asasi manusia, United Nations ikut terlibat dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak orang dengan albinisme di seluruh dunia, khususnya mereka yang berada di kawasan timur Afrika. Permasalahan kekerasan yang dihadapi orang dengan albinisme di kawasan Afrika Timur berkaitan dengan kepercayaan lokal yang menganggap bagian tubuh orang albinisme memiliki daya magis sehingga digunakan sebagai jimat dalam praktik perdukunan. Praktik perdukunan tersebut memicu berbagai penyerangan dan pembunuhan orang dengan albinisme dengan tujuan mengambil anggota tubuhnya. Misinformasi tentang albinisme yang berkembang di masyarakat secara umum juga telah menempatkan orang dengan albinisme sebagai golongan yang terdiskriminasi di masyarakat baik secara sosial maupun Kesehatan. Peneliti menggunakan konsep Transnational Advocacy Network untuk menganalisis strategi United Nations sebagai bagian dari jaringan advokasi transnasional yang menggunakan langkah taktis berupa information politics, symbolic politics, leverage politics dan accountability politics dalam berbagai upaya advokasinya.</p>