RESPONS MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA TERHADAP GELOMBANG ISLAM KONSERVATIF DI KEBUMEN JAWA TENGAH

SHOHIBUL ADIB (2023) RESPONS MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA TERHADAP GELOMBANG ISLAM KONSERVATIF DI KEBUMEN JAWA TENGAH. S3 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (711kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (476kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (189kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (393kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (314kB)
[thumbnail of Bab VI] Text (Bab VI)
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (408kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (465kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (900kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertumpu pada pertanyaan filosofis mengapa otoritas keagamaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) Kebumen dalam meneguhkan moderasi Islam sebagai respons terhadap gelombang Islam konservatif tidak dapat berjalan dengan baik? Meskipun dipandang sebagai hal posisitif dalam meningkatkan kesalehan dan kepatuhan beribadah. Namun, Islam konservatif dinilai sebagai ancaman bagi kerukunan antar umat beragama. Sifat eksklusif, tektualis, dan ketaatan yang buta terhadap otoritas yang dipatuhi oleh kelompok ini dapat menimbulkan gesekan di dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.Penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis respons Muhammadiyah dan NU terhadap gelombang Islam Konservatif di Kebumen. Data dalam riset ini diperoleh dengan teknik penggalian data wawancara, observasi, dokumentasi, dan kepustakaan. Analisa data kualitatif digunakan dengan melibatkan tiga komponen data, yakni: reduksi data, penyajian data, serta penarikan natijah.Menggunakan teori otoritas keagamaan Khaled Abou Fadhl, Muhammad Qasim Zaman, dan Garry R. Bunt riset ini menemukan satu teori bahwa pemegang otoritas keagamaan tertinggi baik dalam bidang legitimasi, rekognisi, maupun kontestasi adalah otoritas politik dan ekonomi yang ditopang oleh penguasaan yang kuat atas �madzhab al-goritma� di dunia digital.Hasil penelitan menunjukkan bahwa gelombang Islam konservatif di Kebumen mempunyai pijakan historis dan sosiologis yang kuat dengan adanya peristiwa sejarah pemberontakan AOI. Otoritas keagamaan Islam konservatif di Kebumen menguat melalui tiga hal; pertama, menjadikan agama sebagai alat legitimasi meskipun lebih bersifat sosial, politik, dan ekonomi. Munculnya �proses disiplin keilmuan� menjadikan legitimasi Kyai dan Ustadz bukan lagi menjadi rujukan utama. Kedua, melalui jalur pernikahan dan persaudaraan membangun jejaring dalam menguatkan otoritas rekognisi. Ketiga, membangun otoritas kontestasi melalui cyber space. Ketiga hal ini mempengaruhi eksistensi otoritas keagamaan Muhammadiyah danxiiiNU dalam meneguhkan moderasi Islam di tengah arus gelombang Islam konservatif mengalami peminggiran.Muhammadiyah dan NU Kebumen mengambil bentuk respons yang berbeda tergantung pada isu-isu keagamaan yang ada. Muhammadiyah Kebumen lebih cenderung moderat dengan mengedepankan respons resistensi-akomodatif, negosiasi, dan pemberian alternatif dalam mensikapi keberadan Islam konservatif. Sementara NU Kebumen lebih banyak mengambil respons resistensi-tertutup bahkan dalam beberapa kasus mengambil bentuk respons resistensi-semi terbuka. Hal ini karena legitimasi, kontestasi dan rekognisi antara Islam konservatif dengan NU lebih kuat dibanding dengan Muhammadiyah.Disertasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk penguatan moderasi Islam dalam merespons gelombang Islam konservatif. Karenanya, diperlukan kesadaran dan tindakan bersama (collective action) dengan melibatkan tidak hanya Muhammadiyah dan NU saja, melainkan juga negara (state), masyarakat sipil (civil society) serta penguatan di cyber-space dalam rangka merumuskan kebijakan respons yang lebih wisdom.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Responsse, Authority, Conservative Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama
Divisions: Program Doktor > Politik Islam S3
Depositing User: M. Erdiansyah
Date Deposited: 17 Nov 2023 07:27
Last Modified: 17 Nov 2023 07:27
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42507

Actions (login required)

View Item
View Item