PENGARUH PENANGANAN KEGAGALAN LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN GAYA HIDUP TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG MELALUI KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA KONSUMEN TRANSMART AMBARUKMO PLAZA JOGJA)

Melalui kepuasan pelanggan pada Konsumen Transmart Ambarukmo Plaza Jogja, penelitian ini berupaya untuk mengetahui dampak penanganan kegagalan layanan, kepercayaan, dan gaya hidup terhadap niat beli ulang. Teknik kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data asli yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Peneliti menguji penelitian ini dengan menggunakan SEM dan analisis deskriptif. Hasil analisis data menunjukan bahwa variabel penanganan kegagalan layanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan nilai probabilitas 0,036 kurang dari 0,05. Variabel kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan nilai probabilitas 0,024 kurang dari 0,05. Variabel gaya hidup berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan nilai probabilitas 0,027 kurang dari 0,05. Variabel penanganan kegagalan layanan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang dengan nilai probabilitas 0,007 kurang dari 0,05. Variabel kepercayaan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang dengan nilai probabilitas 0,024 kurang dari 0,05. Variabel gaya hidup berpengaruh terhadap minat pembelian ulang dengan nilai probabilitas 0,000 kurang dari 0,05. Variabel kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang dengan nilai probabilitas 0,000 kurang dari 0,05. Kemudian pengaruh variabel penanganan kegagalan layanan, kepercayaan dan gaya hidup terhadap minat pembelian ulang juga di mediasi oleh variabel kepuasan konsumen, karena nilai pengaruh tidak langsung (indirect) lebih besar daripada pengaruh langsung (Direct), sehingga dapat memenuhi kriteria hubungan mediasi.Kemudian pengaruh variabel penanganan kegagalan layanan, kepercayaan dan gaya hidup terhadap minat pembelian ulang juga di mediasi oleh variabel kepuasan konsumen, karena nilai pengaruh tidak langsung (indirect) lebih besar daripada pengaruh langsung (Direct), sehingga dapat memenuhi kriteria hubungan mediasi.