CAMPAIGN STRATEGY FOR THE WOMEN'S EMPOWERMENT AND CHILD PROTECTION SERVICE IN THE CITY OF YOGYAKARTA IN SUPPRESSING VIOLENCE AGAINST EARLY CHILDHOOD IN 2022

Hak asasi manusia didasarkan pada keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama. Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan isu yang signifikan, khususnya dalam keluarga dan status sosial. Tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga menimbulkan lingkaran setan dalam budaya patriarki di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki lebih dari 600 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak setiap tahunnya. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DIY (DP3AP2KB) mencatat kekerasan terhadap perempuan dan anak pada pertengahan tahun 2015 hingga tahun 2022 dengan jumlah kasus lebih dari 7000 kasus. Jumlah kasus paling banyak terjadi pada orang dewasa dengan rata-rata kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi kampanye Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta dalam menekan kekerasan terhadap anak usia dini pada tahun 2022. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Kota Yogyakarta telah telah melakukan evaluasi untuk mengurangi kekerasan pada anak usia dini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah kekerasan. Strategi kampanye yang berhasil dilakukan melalui media sosial dan berbagai sosialisasi, mengantarkan Kota Yogyakarta meraih predikat Kota Layak Anak (KRA) selama tiga tahun berturut-turut.