PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI TUMPANGSARI PADA BERBAGAI WAKTU PANEN JAGUNG

Kedelai merupakan tanaman jenis polong-polongan yang menjadi salah satu tanaman pangan utama di Indonesia yang penting sesudah padi & jagung. Kebutuhan masyarakat akan kedelai terus meningkat setiap tahunnya selaras dengan bertambahnya populasi penduduk, namun produktivitas kedelai nasional masih rendah, salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas kedelai yaitu dengan sistem tanam tumpangsari karena kedelai akan membentuk interaksi yang saling menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai waktu panen jagung terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai tumpangsari. Penelitian dilakukan di Lahan Percobaan dan Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian UMY pada bulan Juli 2022 sampai September 2022. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan perlakuan faktor tunggal yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 blok. Perlakuan yang diujikan yaitu waktu panen jagung pada kedelai tumpangsari yang terdiri dari waktu panen jagung brangkasan, panen jagung sayur, panen jagung muda dan panen jagung pipil. Selain itu ditanam kedelai monokultur dan jagung monokultur sebagai kontrol. Parameter pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar & bobot kering tanaman, jumlah polong pertanaman, bobot polong pertanaman, bobot biji kering pertanaman, bobot 100 biji, hasil kedelai, hasil jagung, dan nisbah kesetaraan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai waktu panen jagung berpengaruh terhadap jumlah daun kedelai pada minggu ke-8 dan bobot 100 biji kedelai. Pertumbuhan dan hasil kedelai tumpangsari paling baik diperoleh pada waktu panen jagung pipil. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil kedelai yang paling baik maka kedepannya disarankan kedelai tumpangsari dengan jagung dipanen pada waktu panen jagung pipil.