Aurawina Riska Syahputri (2021) SIKAP UNI EROPA TERHADAP GERAKAN SECESSIONIST CATALUNYA, SPANYOL PADA TAHUN 2017-2019. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (366kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (129kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (16kB)
Bab I.pdf
Download (196kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (260kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (489kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (35kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (135kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (364kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
<p>Karya tulis ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana sikap yang diambil oleh Uni Eropa terhadap tuntutan gerakan <em>secessionist</em> Catalunya di tahun 2017-2019. Catalonia atau Catalunya merupakan salah satu wilayah di Spanyol yang sebelumnya diberikan otonomi khusus oleh Spanyol. Secara garis besar, Catalunya memiliki aspek sejarah, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda dengan pemerintah pusat Spanyol. Namun, setelah adanya kebijakan mengenai perubahan Statuta Otonomi Catalunya di tahun 2010, perselisihan yang terjadiantara Catalunya dan Spanyol tidak dapat dihindari. Perselisihan juga timbul karena adanya krisis ekonomi yang menimpa Spanyol dan Catalunya merasa bahwa Pemerintah Spanyol berlaku tidak adil serta memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Catalunya dengan mengharuskan untuk membayar pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Spanyol. Pajak yang diberikan oleh Catalunya tidak sebanding dengan imbalan yang diterima oleh wilayah Catalunya.</p>
<p>Catalunya melakukan berbagai macam usaha untuk mendapatkan kembali hak-hak miliknya. Yang berawal dari pengakuan atas bahasa dan budaya menjadi hak-hak fundamental. Keinginan Catalunya untuk menjadi wilayah yang berdaulat direalisasikan pemerintah otonom dan masyarakat Catalunya dengan melakukan referendum kemerdekaan yang dilakukan pada 1 Oktober 2017 setelah proses yang panjang. Referendum ini menjadi sorotan dunia internasional dan menjadi babak baru adanya kebuntuan pada proses politik bagi pemerintah Spanyol dan Catalunya. Pemerintah Catalunya melakukan referendum bukan tanpa alasan, karena referendum ini menjadi wujud nyata perjuangan Catalunya yang merasa bahwa Pemerintah Spanyol berlaku tidak adil dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Catalunya. Referendum Catalunya sendiri dianggap sebagai sebuah tindakan illegal oleh pemerintah Spanyol. Pemerintah Spanyol secara tegas menyatakan bahwa refrendum tersebut merupakan pelanggaran hukum nasional Spanyol.</p>
<p>Referendum Catalunya di tahun 2017 yang kemudian secara tidak langsung turut menyeret Uni Eropa yang menjadi salah satu institusi yang berpengaruh di Eropa ikut menjadi perhatian. Terdapat tuntutan yang diberikan masyarakat Catalunya kepada Uni Eropa agar melakukan peran yang lebih aktif terhadap konflik yang terjadi antara Madrid dan Barcelona. Kritik terhadap Uni Eropa terus datang dari anggota <em>pro-independence</em> dan berharap adanya keterlibatan Uni Eropa.</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 16 Dec 2021 03:33 |
Last Modified: | 16 Dec 2021 03:33 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/4265 |