PEMODELAN GENANGAN BANJIR DI WILAYAH KOTA PEKALONGAN AKIBAT BANJIR ROB DAN LUAPAN SUNGAI

Das Kota Pekalongan merupakan das kupang yang dipotong dengan administrasi pekalongan sebagai area penelitian. Das Kota Pekalongan memiliki luas 25 Km2 yang masuk dalam 4 kecamatan, yaitu Pekalongan Utara,Pekalongan Selatan, Pekalongan Timur dan Pekalongan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai debit banjir berbagai kala ulang pada Kota Pekalongan, memodelkan banjir luapan sungai dan pasang surut. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data curah hujan tahun 2013 sampai 2023, data Digital elevation model (DEM), dan Data Tanggul sungai dan laut. Analisis frekuensi untuk mendapatkan curah hujan rancangan dengan pendekatan matematis Koefisien Kurtosis dan Koefisien Skewness. Untuk menganalisis debit banjir digunakan Metode HSS Soil Conservation Service (SCS). Metode SCS memperhatikan nilai Curve Number (Cn) yang diperoleh berdasarkan karakteristik DAS Kota Pekalongan seperti kondisi tanah dan tata guna lahan. Perhitungan debit banjir dibantu dengan software Hec HMS. Besar curah hujan rancangan dengan kala ulang 2,5,10,25 tahun berturut - turut adalah 143,65 mm, 182,16 mm, 212,63 mm, 256,97 mm. Nilai Curve number pada DAS Kota Pekalongan berkisar 68,6 sampai 94,44. Selain itu, nilai debit banjir rancangan yang didapatkan pada DAS kala ulang 2, 5, 10, 25, berturut urut berkisar 86,6 m3/s, 121,0 m3/s, 149,2 m3/s, 191,2 m3/s. Dalam pemodelan banjir luapan sungai, pembangunan tanggul, dan normalisasi sungai  digunakan software Hec RAS. Pembangunan tanggul dan normalisasi sungai diselaraskan dengan kondisi Kota Pekalongan saat ini agar mendapatkan pemodelan yang sesuai dengan kondisi real. Hasil analisis hidrolika Hec RAS dikonversikan ke ArcGIS Pro menggunakan tools Hec GeoRAS. Pemodelan 3D digunakan guna memodelkan banjir rob dan pasang surut yang terjadi di Kota Pekalongan secara tiga dimensi. Pemodelan 3D dilakukan menggunakan software ArcGIS Pro.