REISA ANGGRI FITRIANI (2023) STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DALAM PEMULIHAN EKONOMI UMKM PASCA PANDEMI COVID-19. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (511kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (217kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (21kB)
Bab I.pdf
Download (571kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (654kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (154kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (160kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (29kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (590kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Kontribusi UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di negara Indonesia mempunyai peranan krusial serta strategis untuk mengoptimalkan bidang ekonomi akibat UMKM bisa menciptakan perluasan peluang kerja dan penyerapannya serta eksistensi UMKM dijadikan perwujudan PDB dan menjadi fasilitator jaring pengaman utamanya untuk masyarakat dengan pendekatan kecil dalam merealisasikan dalam menjual aktivitas ekonomi produktif (Putri, 2019) UMKM telah menjadi salah satu pilar peningkatan perekonomian Indonesia. Data yang dipublikasikan Kementerian Koperasi dan UKM, menurut jumlah UMKM 64,2 juta memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), atau 61,07persen atau setara dengan 8.573,89 triliun. Di sisi lain, UMKM juga menyumbang penyerapan tenaga kerja hingga 97persen dan mampu mengumpulkan hingga 60,4persen dari total pendapatan. (Kemenko Perekonomian Republik Indonesia, 2021) Kuatnya partisipasi UMKM dalam perekonomian Indonesia menunjukkan pentingnya pemberdayaan UMKM untuk membangun perekonomian Indonesia yang baik. Pemerintah dan legislator menanggapi fakta ini dan adanya (UU Tidak. 20 Tahun 2008 tentang UMKM) sebagai cerminan implementasi UMKM di Indonesia (Sarwono, 2015). Hal inilah yang menjadi dasar penguatan kelompok usaha terkait UMKM (Soetjipto, 2020). Undang-undang tersebut mencakup perluasan pembiayaan bagi bank dan lembaga keuangan non-bank. Oleh karena itu, masalah akses ke lembaga keuangan dapat diselesaikan. Pertumbuhan UMKM yang terus meningkat membuat perbankan menunjukkan kemampuannya dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Terdapat beberapa kriteria dalam UMKM yang disusun berdasarkan nilai usaha dan penjualan yang dicapai oleh masing-masing badan usaha sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah (Irhamni et al., 2022). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Menurut Moelong (2016) dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif memaparkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat dan memahami suatu fenomena yang terjadi dalam subjek penelitian yang digambarkan secara deskriptif. Peneliti menggunakan metode kualitatif supaya dapat lebih efektif dalam meneliti tentang kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo dalam pemulihan ekonomi pasca pandemic covid-19 dimana menggunakan metode wawancara dan dokumentasi sebagai data pendukung. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memaparkan suatu peristiwa yang diperoleh di lapangan dan untuk memecahkan permasalahan yang ada berdasarkan data yang diperoleh dan untuk menjelaskan variable yang akan diteliti.Kebijakan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu sektor ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan memberikan berbagai upaya untuk dapat mengembangkan usaha yang dijalankan oleh UKM melalui pemberian bantuan modal usaha, pelatihan, serta bimbingan untuk meningkatkan kualitas daya saing UMKM. Kebijakan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki agar dapat bersaing dengan usaha lainnya melalui pemasaran produk, mempromosikan produk, dan membuat produk yang berbeda agar mempunyai ciri khas tersendiri.Jadi, hasil yang diamati oleh penulis pada faktor penghambat dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Kulon Progo, bahwa masih banyak sebagian pelaku usaha yang tidak dapat menggunakan teknologi digital, karena dari sebagian besar pelaku usaha telah lanjut usia. Hal ini perlu diperhatikan dan di lakukan upaya lain dari pemerintah maupaun pelaku usaha untuk mengatasi hambatan yang dirasakan oleh UMKM di Kabupaten Kulon Progo.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Strategy, government policy, economic recovery |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 08 Nov 2023 07:43 |
Last Modified: | 08 Nov 2023 07:43 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42707 |