POLITIK KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 PASCA KEBIJAKAN IMPOR DI KABUAPTEN TEMANGGUNG

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat bagaimana strategi di Kabupaten Temanggung dalam menanggulangi masalah pandemi covid-19 yang melanda dunia termasuk di Kabupaten Temanggung yang mengakibatkan masalah atas pemberlakuan PPKM dari pemerintah pusat yang menghambat sektor pangan di Kabuapaten Temanggung serta di perparah dengan kebijakan import pangan pusat oleh pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa beberapa strategi yang dilakukan Kabupaten Temanggung dalam mengantisipasi masalah ketahanan pangan di masa pandemic dan kebijakan import bawang yaitu dengan membuat kebijakan larangan untuk memasokkan hasil pertanian ke luar wilayah Temanggung. Mengoptimalkan gapoktan sebagai core utama dalam menjamin ketahanan pangan lokal, di dukung oleh program Jogo Tonggo tani pekarangan dimanan warga menanam sendiri hasil pertanian di pekarangan mereka dengan tujuan agar dapat membantu kebutuhan seharai-hari warga di masa pandemi yang dibatasi gerak mobilitasnya. Sementara dalam hal tersalurkannya hasil pertanian para petani ke pada konsumen, salah satu cara yang dilakukan pemerintah Kabupaten Temanggung adalah dengan mengeluarkan kebijakan kepada para ASN untuk membeli hasil pertanian dari para petani, dan terkhusus juga para petani bawang yang menjadi korban dari dampaknya kebijakan import oleh pemerintah pusat. Instruksi ini menjadi solusi jangka pendek dari di dominasinya bawang impoer dipasaran. Dengan demikian, ketahanan pangan di Kabupaten Temaggung dapat dikendalikan dan gagal panen ataupun kerugian para petani karena masa pandemic covid-19 dan kebijakan import bawang yang tidak pro petani dapat diatasi.