COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2022

ERFAN FAJRI (2023) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2022. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (972kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (152kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (543kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (696kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (268kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (695kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (525kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Masalah gizi di Indonesia saat ini menjadi salah satu hal yang sangat serius dibuktikan dengan adanya prioritas penanganan stunting pada anak. Hal ini sesuai dengan tujuan SDGs yang terlampir dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun balita. Kemudian intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting adalah intervensi terhadao 1.000 hari pertama kehidupan (hpk) dari balita. Intervensi terhadap anak stunting ini memerlukan konvergensi melalui program maupun kegiatan dan upaya sinergis dari pemerintah, akademisi serta pihak swasta (perusahaan) sehingga proses kolaborasi melalui pendekatan triple helix di Kabupaten Kampar dapat berjalan dengan baik. Permasalahan stunting harus dilakukan secara komprehensif, maka tidak hanya pemangku pemerintahan semata saja akan tetapi dibutuhan sinergitas bersama. Penelitian ini membahas Collaborative Governance melalui Pendekatan Triple Helix dalam Penanganan Stunting di Kabupaten Kampar menggunakan teori dari Ratner mengenai Collaborative Governance yaitu Identifikasi Hambatan dan Peluang, Strategi Debat untuk Mempengaruhi dan Merencanakan Tindakan Kolaborasi, kemudian menggunakan teori dari Etzkowitz mengenai pendekatan Triple Helix yang meliputi tiga pemangku yakni Pemerintah, Akademisi dan Pihak Swasta (Perusahaan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Collaborative Governance melalui pendekatan Triple Helix dalam Penanganan Stunting di Kabupaten Kampar serta regulasi Pemerintahan Daerah terhadap Penanganan stunting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penanganan Stunting di Kabupaten Kampar telah melalui serangkaian tahapan Collaborative Governance melalui pendekatan Triple Helix yang dijelaskan oleh Ratner dan Etzkowitz. Namun, dalam melakukan Collaborative Governance model Triple Helix di Kabupaten Kampar masih terdapat kendala-kendala sehingga proses kolaborasi tidak berjalan dengan baik.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Collaborative Governance, Triple Helix, Stunting
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: M. Erdiansyah
Date Deposited: 09 Nov 2023 04:11
Last Modified: 09 Nov 2023 04:11
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42773

Actions (login required)

View Item
View Item