KARYA TULIS ILMIAHHUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN KEPARAHAN KARIES PADA ANAK USIA 10 -12 TAHUN DI CILACAP TENGAH, JAWA TENGAH (KAJIAN DILAKUKAN PADA ANAK 4,5,6 SDN SIDANEGARA, CILACAP, JAWA TENGAH)

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gizi yang ditandai oleh tumbuh kembang anak yang tidak sesuai dengan anak seusianya. Stunting merupakan masalah yang sering dialami oleh balita. Faktor resiko stunting seperti tinggi badan ibu, kelahiran variable, berat badan lahir rendah, lingkungan yang kurang mendukung, penyakit menular, dan status ekonomi keluarga. Karies gigi pada anak stunting lebih tinggi karena pada anak stunting perkembangan kelenjar saliva mengalami atropi sehingga menyebabkan aliran saliva menurun, kemudian mengurangi buffer saliva dan self cleansing yang akhirnya dapat meningkatkan resiko terjadinya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan keparahan karies di SDN Sidanegara. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan subjek dalam penelitian menggunakan total sampling dengan total 60 siswa SD Sidanegara umur 10-12 tahun yang diambil sebanyak 30 siswa yang stunting dan 30 siswa dengan gizi normal yang diambil dari data sekunder puskesmas Cilacap Tengah tahun 2022. Penelitian tingkat keparahan karies menggunakan pengukuran DMF-t. Hasil: Hasil penelitian tentang tingkat keparahan karies pada anak stunting di SDN Sidanegara dari total 60 sampel, 30 anak gizi normal dan 30 anak stunting bahwa terdapat hubungan antara stunting dengan tingkat keparahan karies gigi di SDN Sidanegara. Pernyataan tersebut hasil dari membandingkan antara kelompok anak normal dan anak stunting berdasarkan hasil DMF-t yang memiliki perbandingan yang signifikan. Dan didukung oleh hasil analisis uji chi-square yang signifikan yaitu p = 0,014 < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan kejadian stunting dengan keparahan karies pada anak umur 10 - 12 tahun yang dilakukan di SDN Sidanegara.