IDENTIFIKASI AGROEKOSISTEM DI SATUAN GEOMORFIK LERENG TENGAH PADA KAWASAN LERENG BARAT GUNUNG MERAPI KABUPATEN MAGELANG

Gunung merapi merupakan gunung api yang terdapat pada perbatasan Yogyakarta dengan provinsi Jawa Tengah. Erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan salah satu rangkaian dari aktifitas gunung Merapi yang mengakibatkan kerusakan flora yang berada pada titik rawan gunung. Komposisi vegetasi telah hancur akibat erupsi sehingga mengakibatkan komposisi dan struktur vegetasi berubah sebagai penyusun ekosistem. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi keanekaragaman agroekosistem dan persebaran vegetasi di kawasan lereng tengah pada lereng barat gunung Merapi. Metode penelitian menggunakan metode survey yang dianalisis secara deskriptif. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui keragaman vegetasi dilakukan dengan analisis vegetasi dan identifikasi agroekosistem. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa pada satuan unit geomorfik lereng tengah pada kawasan lereng barat gunung merapi ditemukan beberapa tipe agroekosistem diantaranya, hutan, sawah, kebun, dan tegalan. Berdasarkan 4 tipe agroekosistem tersebut pada satuan unit geomorfik lereng tengah pada kawasan lereng barat gunung merapi didominasi oleh tipe agroekosistem hutan 36 % diikuti dengan agroekosistem kebun 32 %, tegalan 26 persen dan sawah 6 %. Hal ini dipengaruhi oleh topografi wilayah lereng tengah yang memiliki tingkat kemiringan lahan 11 - 17%, dan ketinggian wilayah 700 - 1.087 mdpl. Berdasarkan hasil analisis vegetasi dan indeks keanekaragaman tipe agroekosistem hutan memiliki nilai indeks keanekaragaman tertinggi dengan nilai H' 7,10, tegalan dengan nilai H' 5,00, kebun nilai H' 2,43 dan agroekosistem sawah dengan nilai H' 0,97. Lereng tengah kawasan lereng barat gunung merapi dapat dijadikan sebagai wilayah konservasi terkhusus dalam tanaman tahunan untuk menjaga kestabilan ekosistem wilayah dengan pertimbangan dari segi topografi lahan.