INTERVENSI CHINA PADA PEMERINTAHAN MYANMAR TERHADAP KONFLIK ROHINGYA DI RAKHINE

Myanmar merupakan negara yang memiliki sejarah yang sangat kuat hubungannya dengan China. Dari aspek geo-politik, geo-strategi, persaingan ekonomi, dan kekuatan regional, hubungan keduanya juga secara langsung dipengaruhi oleh sistem politik dan kebijakan luar negeri China sejak berdirinya Myanmar. Dengan kedekatan antara Myanmar dan China menjadikan kedua negara tersebut memiliki hubungan luar negri yang memiliki timbal balik yang saling menguntungkan. Peneliti berusaha untuk menganalisis alasan di balik sikap keberpihakan China terhadap Myanmar yang menyangkut faktor - faktor dibalik kecenderungan China mengintervensi Myanmar terkait konflik Rohingya dengan menggunakan metode penelitian eksplanatif. Didukung dengan metode analisa yang digunakan ialah metode analisis kualitatif. Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data sekunder dengan menggunakan tekhnik studi pustaka. Konflik Rohingya yang terjadi di Myanmar tidak kunjung usai hingga saat ini, Pemerintah Myanmar lebih mudah untuk beraliansi dengan China dalam menangani konflik Rohingya. Dengan didasarkan atas kedekatan yang telah mereka jalin menimbulkan identitas yang sama sehingga memengaruhi pembentukan aliansi diantara kedua negara. Adanya intervensi China dalam Konflik Rohingya ini menimbulkan permasalahan tak kunjung usai. Terlebih China merupakan salah satu Dewan Keamanan PBB yang dapat memberikan hak vetonya kepada Myanmar atas konflik Rohingya. Walaupun dalam menanggapi konflik ini China lebih cenderung pada permasalahan yang ada dalam Konflik Rohingya merupakan permasalahan dalam negeri Myanmar, dan dapat diselesaikan internal negara tanpa ada intervensi dari negara lain.