RENO APRIWITA (2017) PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ULAYAT DI KOTA PADANG PANJANG MELALUI PENGADILAN NEGERI DIBANDINGKAN MELALUI KERAPATAN ADAT NAGARI (K.A.N). S1 thesis, UNSPECIFIED.
PENDAHULUAN.pdf
Download (3MB)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (255kB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Registered users only
Download (380kB)
BAB. I.pdf
Download (1MB)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (12MB)
BAB.III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
BAB.IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (13MB)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (665kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10MB)
Abstract
Tanah merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, apalagi di lingkungan masyarakat hukum adat Minangkabau di Sumatera Barat yang mana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup penghidupan dari tanah. Di Propinsi Sumatera Barat tanah-tanah dalam lingkungan masyarakat hukum adat yang pengurusan dan pengguasaan dan penggunaannya didasarkan pada ketentuan hukum adat setempat melalui KAN (Kerapatan Adat Nagari) dan diakui oleh para warga masyarakat hukum adat yang bersangkutan sebagai tanah ulayatnya. Tanah di Kota Padang Panjang dahulunya secara keselumhan merupakan tanah ulayat milik kaum seluas 2.300 hektar. Kemudian sebagian dari tanah tersebut mulai didaftarkan pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Padang Panjang. Sehingga tanah ulayat yang belum terdaftar tersisa 78,11%. Sementara 21,89% telah terdaftar atas nama pribadi atau atas nama kaum. Dalam penyelesaian sengIceta tanah ulayat masyarakat adat Minangkabau Kota Padang Panjang cenderung memilih melakukan penyelesaian melalui Pengadilan Negeri dibandingkan melalui KAN, adapun faktor yang menyebabkan masyarakat adat membawa perkara ke pengadilan yaitu: 1. Adanya penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan ninik mamak/penghulu; 2. Sumber daya manusia (SDM) di KAN pendidikannya relatif rendah; 3. Waktu penyelesaian lebih cepat; 4. Adanya kepastian hukum; 5. Untuk harga diri.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Land, Ulayat Land, District Court |
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 16 Dec 2023 02:48 |
Last Modified: | 16 Dec 2023 02:48 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43034 |