MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) ALAM NURUL ISLAM SLEMAN

Istilah pemasaran jasa pendidikan masih belum familiar di masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih beranggapan bahwa pendidikan merupakan lembaga yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan bukan lembaga bisnis. Sehingga masyarakat menganggap pendidikan tidak perlu dipasarkan. Padahal, pemasaran jasa pendidikan merupakan upaya strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan agar dapat bersaing dalam memberdayakan potensi sumber daya manusia yang ada.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kongkrit manajemen strategi pemasaran pendidikan yang dilakukan di SDIT Alam Nurul Islam Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengamati dan menganalisa strategi dalam memasarkan jasa pendidikan serta manajemen yang diterapkan di sekolah tersebut. Data diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi pada subyek penelitian, kemudian diolah dengan pendekatan deskriptif analitik dan dipaparkan secara naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi pemasaran pendidikan dengan menjual model/konsep sekolah dinilai cukup baik; segmentasi yang dibidik dari kalangan menengah keatas serta berpendidikan tinggi. (2) Efektifitas media promosi meliputi media konvensional dan non-konvensional, termasuk didalamnya teknik word of mouth (gethok tular, bahasa Jawa); Kendala yang dihadapi adalah SDM ditingkat internal belum memahami pentingnya tugas kehumasan; Upaya yang dilakukan adalah dengan mempercepat alur komunikasi dalam hal kehumasan; (3) Manajemen strategi pemasaran pada masa awal dengan membuat spanduk, presentasi ke TK, dan sebagainya; pada tahap selanjutnya mengandalkan kekuatan media berbasis internet, dan pada tahap berikutnya dimunculkan untuk membuat media promosi yang awet semacam merchandise. Tantangan atau kendala yang dihadapi munculnya kompetitor di lingkup wilayah sekitar sekolah. Testimoni dari pengguna jasa pendidikan seperti orang tua siswa, siswa, alumni, tetangga sekolah memperkuat keberadaan sekolah.