IMPLEMENTASI BENTUK-BENTUK BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN MENTAL UNTUK MEREHABILITASI REMAJA KORBAN NARKOBA DI LAPAS NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1) Rehabilitasi terhadap remaja korban narkoba di Lapas IIA Yogyakarta, 2) Bentuk-bentuk bimbingan keagamaan dan pembinaan mental bagi remaja korban narkoba di Lapas IIA Yogyakarta, 3) Sesuai tidaknya bentuk-bentuk bimbingan keagamaan dan pembinaan mental yang dilakukan di Lapas IIA Yogyakarta dengan perkembangan psikologi remaja.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik kualitatif, dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi teknik analisa data. Analisa data dilakukan dengan cara mentelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan, tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data dengan ketekunan pengamatan triangulasi. Subyek yang dilibatkan dalam penelitian sebanyak 30 orang narapidana, 2 orang tua narapidana,3 orang staf Pembina kemandirian, 2 orang staf Pembina kerohanian,2 orang staf bimkemaswat,1 orang staf bagian umum,1orang dokter Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:1) Bimbingan keagamaan cukup berhasil dengan bukti sebagian besar narapidana kelas IIA Yogyakarta cukup aktif serta antusias dalam mengikuti pembinaan keagamaan dan dapat beribadah sesuai dengan agamanya. 2) Pembinaan mental kerpibadian melalui metode Therapeutic Community dan Auto Sugesti mampu menumbuhkan kepercayaan diri pada narapidana, menyembuhkan depresi dan menambah dukungan optimisme narapidana dalam menjalani kehidupan di masa mendatang,3) Pelatihan kerja kemandirian yang sesuai dengan minat dan bakat remaja di Lapas narkotika kelas IIA Yogyakarta mampu menggali potensi bakat naradipadana sehingga setelah keluar dari lapas, narapidana dapat berwiraswasta mandiri.
Implementasi bentuk-bentuk bimbingan kegamaan dan pembinaan mental di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta mampu menyembuhkan korban narkotika dan menjadi salah satu bagian dari pengobatan terhadap korban narkotika, dengan demikian para narapidana yang keluar dari Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta tidak mengulangi kesalahan yang sama.