GAMBARAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT DAYAK TERHADAP PERWATAN KEHAMILAN DAN PROSES PERSALINAN DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PROPINSI KALIMANTAN TENGAH (STUDI ILMIAH DI TIGA DESA KOMUNITAS DAYAK)

Pada negara-negara yang berkembang mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil dan melahirkan menjadi masalah kesehatan yang utama. Perawatan pada masa kehamilan sangat penting di laksanakan untuk memantau adanya resiko terhadap kehamilan. Upaya kesehatan terkait dengan perawatan kehamilan dan proses persalinan sehat dipengaruhi oleh budaya yang dianut oleh seseorang. Budaya yang berupa mitos yang berkaitan dengan kesehatan yaitu adanya pantangan makanan tertentu bagi wanita yang sedang hamil, walaupun makanan tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi. Dayak merupakan suku yang berada di pulau kalimantan yang hidup secara homogen dan masih memegang teguh adat dan istiadat. Penelitian ini difokuskan terhadap praktek budaya yang ada pada masyarakat dayak pasa masa kehamilan dan proses persalinan. Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui upaya tenaga kesehatan khususnya perawat terhadap praktek budaya dalam perawatan kehamilan dan proses persalinan pada suku dayak di kabupaten kotawaringin barat propinsi kalimantan tengah. Partisipan pada penelitian ini adalah wanita suku dayak yang sedang hamil atau pernah hamil dan mengalami proses persalinan. Partisipan lainnya adalah perawat yang bertugas di wiliayah penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan fenomonologi . instrumen yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi kepada 7 responden. Hasil penelitian menunjukan semua responden masih mempercayai dan melaksanakan praktek budaya dalam perawatan kehamilan antara lain pantangan makanan, pantangan perbuatan, kebiasaan dan ajuran pada masa kehamilan,dan melaksanakan upacara adat. Dalam pertolongan persalinan responden mempercayakan kepada dukun bayi untuk menolong persalinannya. Upaya tenaga kesehatan terhadap praktek budaya pada masyarakat dayak di ketiga desa tersebut adalah mendukung praktek budaya yang tidak membahayakan bagi ibu dan bayi, dan melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada masa kehamilan.