MOCHAMMAD ZHAFRAN NUSYAWAL HARYADI (2023) HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR IBU DENGAN KEJADIAN TEMPER TANTRUM DI KELURAHAN BRINGIN, SEMARANG. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (384kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (14kB)
Bab I.pdf
Download (164kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (110kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (121kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (206kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (132kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (397kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (276kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Latar Belakang: Anak usia dini merupakan anak-anak dari 0 hingga 6 tahun. Pada usia ini perkembangannya sangat pesat. Untuk menunjang perkembangan pada anak, maka orang tua perlu mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada anak usia dini supaya dapat mempersiapkan berbagai saran, pendekatan, strategi, atau alat bermain edukatif sesuai dengan usia anak. Anak-anak mulai mengenal dan belajar menghadapi kekecewaan ketika keinginan mereka tidak tercapai. Anak-anak yang secara alami dapat mengendalikan amarahnya akan menampilkan emosi yang lebih tenang. Berdasarkan data prevalensi, tantrum pada anak usia 18-24 bulan sebesar 87%, 91% pada usia 30-36 bulan, kemudian menurun menjadi 59% pada usia 42-48 bulan dengan durasi yang berbeda-beda, mulai dari hitungan detik hingga jam. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi dari banyak sedikitnya informasi yang ia dapat. Meski tidak berpendidikan, seseorang dapat menambah pengetahuan dengan mendapatkan informasi yang sesuai dari berbagai media seperti televisi, radio, dan surat kabar. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai tantrum adalah menjadi ibu yang bertanggung jawab atas mengasuh dan mendidik anak-anaknya.Metode: Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode cross-sectional. Penelitian dilakukan di Kelurahan Bringin, Semarang. Total responden sejumlah 70 orang dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Berdasarkan hasil uji Chi-Square diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-sided) yakni 0,547 > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian temper tantrum.Kesimpulan: Dari 70 responden, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian temper tantrum.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Education, Temper Tantrums, Pre-school Children |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 06:40 |
Last Modified: | 13 Feb 2024 06:40 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43298 |