WIDYA PUTRI PANGESTU (2023) UJI TOKSISITAS UMBI UWI UNGU (DIOSCOREA ALATA L) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) GALUR SPRAGUE DAWLEY. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (581kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (194kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (52kB)
Bab I.pdf
Download (279kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (377kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (191kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (417kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (46kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (198kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (254kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (259kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Umbi uwi ungu (Dioscorea alata L) memiliki beragam manfaat memiliki kandungan antosianin yaitu sebagai antioksidan yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan dapat menghambat perkembangan tumor, selain itu juga mengandung senyawa flavonoid sebagai antioksidan. Organ ginjal merupakan sasaran utama dari dampak toksik karena ginjal memproduksi urin yang merupakan jalur utama eksresi toksin, dengan aliran darah yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas ekstrak umbi uwi ungu (Dioscorea alata L) terhadap gambaran histologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus).Metode: Penelitian ini menggunakan studi eksperimental laboratorik dengan post-test only controlled group design. Empat puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) berusia 2 bulan dengan berat + 200 gram sebagai hewan percobaan yang dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol mendapatkan aquades, sedangkan kelompok perlakuan diberikan ekstrak umbi uwi ungu (Dioscorea alata L) dengan dosis 450 mg/kgBB (P1), 2.475 mg/kgBB (P2), dan 4.500 mg/kgBB (P3) selama 90 hari. Pada hari ke-91, tikus dikorbankan dan diambil organ ginjalnya. Pengamatan histologi dilakukan pada glomerulus dan korpuskulum ginjal melalui 4 indikator yaitu luas korpuskulum renal, diameter korpuskulum renal, ketebalan spatium bowman, dan luas glomerulus. Hasil dari perhitungan keempat indikator tersebut diuji dengan menggunakan Kruskall Wallis diikuti uji Post Hoc Mann Whitney. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan indikator luas korpuskulum renal, diameter korpuskulum renal, dan ketebalan spatium bowman memiliki pengukuran tertinggi dibandingkan kelompok perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2), dan perlakuan 3 (P3), sedangkan pada indikator luas glomerulus, kelompok perlakuan 3 (P3), memiliki pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (K), perlakuan 1 (P1), dan perlakuan 2 (P2). Uji non-parametrik Kruskall wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada setiap indikator kerusakan terhadap kelompok kontrol (P<0,05). Pada hasil uji Post Hoc Mann Whitney didapatkan perbedaan bermakna pada masing-masing indikator pengukuran.Kesimpulan: Pemberian ekstrak umbi uwi ungu (Dioscorea alata L) selama 90 hari memberikan gambaran nefroprotektif, sehingga tidak memiliki toksisitas pada ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) berdasarkan pengukuran indikator luas glomerulus, diameter korpuskulum renal, ketebalan spatium bowman, dan luas korpuskulum renal.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Purple yam tuber, toxicity test, Kidney, Rattus norvegicus |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 04:14 |
Last Modified: | 13 Feb 2024 04:14 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43318 |