HUBUNGAN HIPERTENSI PADA KEJADIAN HENTI JANTUNG PASIEN RAWAT INAP DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Latar Belakang: Prevalensi keseluruhan hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 30-45%. Bertambahnya usia seseorang menyebabkan penyakit hipertensi semakin menjadi hal yang umum dengan prevalensi > 60% pada orang berusia > 60 tahun. Prevalensi hipertensi di seluruh dunia akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia populasi, mengadopsi gaya hidup yang menetap, dan peningkatan berat badan. Menurut sebuah studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir setengah dari seluruh kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah jangka panjang membentuk kerak (plak) yang menyebabkan aterosklerosis pembuluh darah koroner. Pembuluh koroner adalah jalur oksigen dan nutrisi (energi) ke jantung. Dalam keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat menghancurkan kerak (plak) di arteri koroner. Fragmen yang dilepaskan dapat memblokir aliran darah ke titik serangan jantung. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain metode cross-sectional. yang dilaksanakan di ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan total subjek berjumlah 316 pasien. Subjek yang dipilih telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Analisis uji bivariat didapatkan nilai p sebesar 0,535 (p>0,05) dimana nilai korelasi ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara hipertensi dengan kejadian henti jantung.Kesimpulan: Dari 316 subjek didapatkan hasil bahwa hipertensi tidak berhubungan dengan kejadian henti jantung di ICU RS PKU Gamping Yogyakarta.