HUBUNGAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL SELAMA MASA KEHAMILAN DI KOTA YOGYAKARTA

Latar Belakang : Anemia pada ibu hamil adalah penyebab kematian dan kesakitan terbesar selama masa kehamilan. Prevalensi anemia di Indonesia terus meningkat bahkan bisa dikatakan hampir mendekati kategori severe public health problem. Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Dampak anemia bagi ibu hamil adalah kematian maternal, berat badan lahir bayi rendah, kematian perinatal, perdarahan postpartum dan antepartum, dan gangguan masa nifas.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Yogyakarta.Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional kuantitatif berupa studi cross sectional dengan jumlah sampel 200 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil pada trisemester I - III yang mengalami anemia dan tidak mengalami anemia di Kota Yogyakarta. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil : Penelitian menunjukkan terdapat hubungan jarak kehamilan (p = 0,006), usia ibu (p = 0,004), usia kehamilan (p = 0,000), dan frekuensi ANC (p = 0,000) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sementara tidak terdapat hubungan paritas (p = 0,470) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil uji multivariat didapatkan frekuensi ANC dapat meningkatkan kejadian anemia 32 kali dibanding dengan faktor risiko lainnya.Kesimpulan : Dari 200 sampel, terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan, usia ibu, usia kehamilan, dan frekuensi ANC terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah frekuensi ANC.