SITI ROUDHOTUL JANNAH (2023) PENGARUH EFEK ANTIALERGI EKSTRAK DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA (TEN.) STEENIS) SECARA ORAL PADA MENCIT WISTAR MODEL RINITIS ALERGI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (694kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (248kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (115kB)
Bab I.pdf
Download (429kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (439kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (344kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (756kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (101kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (373kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (311kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (419kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Reaksi hipersensitivitas terjadi ketika respon sistem imun berlebihan terhadap antigen tertentu. Alergi diperantarai oleh Imunoglobulun E (IgE) yaitu antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk mengikat alergen. Penyakit atopik ini memunculkan gejala hidung tersumbat, rinore bening, bersin, postnasal drip, dan pruritis hidung. Organisasi Alergi Dunia (2013) melaporkan frekuensi rinitis alergi di seluruh dunia dialami oleh 10%-40% orang dewasa dan 2%-60% pada anak. Daun binahong memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu flavonoid sebagai antibiotic alami, anti inflamasi, anti alergi, dan anti virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebagai obat antialergi secara oral.Penelitian dilakukan dengan metode pre-test and post-test with control group design. Melibatkan 30 ekor mencit wistar dengan 5 ekor mencit sebagai kelompok kontrol normal (K1) mencit sehat tanpa diberi perlakuan. Sedangkan 25 ekor mencit lainnya diinduksi ovalbumin (OVA) IP pada hari ke-0 sampai hari ke- 14 terbagi menjadi kontrol negatif (normal saline 3ml/300gBB), kontrol positif (antihistamin 0,02mg/20gBB/hari), dan kelompok perlakuan ekstrak daun binahong (25mg, 50mg, dan 100mg) PO. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah untuk pengukuran IgE awal pada hari ke-15. Selanjutnya, pada hari ke-21 sampai ke-25 kelima kelompok mendapatkan terapi sesuai dosis setelah dilakukan nebulasi ovalbumin 1%. Hingga pada hari ke-26 kembali diambil darah untuk mengukur IgE setelah perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi ekstrak daun binahong sebagai obat oral antialergi dengan nilai p=0,021 dosis efektif 25mg/grBB. Sehingga dapat disimpulkan ditemukan pengaruh ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)sebagai obat oral antialergi penurunan IgE mencit Wistar (Rattus norwegicus) induksi ovalbumin.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | allergic rhinitis, binahong leaf extract, antiallergic, ovalbumin |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 02:31 |
Last Modified: | 13 Feb 2024 02:31 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43345 |