HUBUNGAN KADAR NEUTROPHIL TO LYMPHOCYTE (NLR) SEBELUM TERAPI DENGAN KESINTASAN PASIEN KANKER KOLOREKTAL JENIS ADENOKARSINOMA DI RSUD DR. MOEWARDI

Latar Belakang : Kanker kolorektal adalah jenis kanker paling umum dan terjadi pada usus besar dan anus. Menurut laporan Globocan, kanker kolorektal adalah kanker paling umum kelima pada pria dan wanita di Asia Tenggara (Globocan, 2018). Kanker kolorektal merupakan penyebab utama kematian ketiga di Amerika Serikat. Di Indonesia, kanker kolorektal menempati urutan keempat di antara semua jenis kelamin. Di Indonesia pada tahun 2020 memiliki jumlah kasus kanker kolorektal baru sebanyak 33.427 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, kanker kolorektal menyebabkan kematian sebanyak 17.786 jiwa (Globocan, 2020). Dalam beberapa dekade terakhir, penyakit degeneratif, seperti kanker semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya angka kematian karena kanker, salah satunya kanker usus besar. Saat ini, penelitian di Indonesia terkait penggunaan biomarker NLR sebelum terapi sebagai penanda kesintasan pasien kanker kolorektal belum banyak ditemukan. Selain itu, di Indonesia diperlukan suatu biomarker kesintasan pasien kanker kolorektal yang praktis, murah, dan cukup akurat untuk digunakan.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lebih lanjut hubungan kadar NLR sebelum terapi sebagai penanda kesintasan pada pasien kanker kolorektal dengan memberikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan prognosis yang berkaitan dengan kadar NRL pada pasien kanker kolorektal jenis adenokarsinoma. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional kuantitatif analitik dengan desain kohort historikal (retrospektif). Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan April - Juni 2023. Sampel penelitian ini diperoleh dari hasil rekam medis atau data register klinis pasien kanker kolorektalxstadium 1 - 4 paska operasi dan telah dikemoterapi serta didiagnosis dari hasil patologi anatomi dan imunohistokimia.Hasil : Diketahui bahwa dari 76 pasien menunjukan bahwa profil demografik didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (n = 43 [51,19%]), usia 61-80 tahun (n = 41 [48,81%]), IMT >=25 (n = 68), derajat histologi grade III (n= 33), ukuran tumor T2 (n=28), jenis kemoterapi 3 regimen (n=53), NLR &lt;4,7 (n=51), dan kesintasan pasien hidup (n=47). Analisis uji statistik bivariat menunjukan bahwa NLR memiliki hubungan signifikan (p = 0.001) terhadap kesintasan pasien kanker kolorektal sebelum terapi. Nilai signifikansi menunjukan bahwa NLR memiliki faktor prediktor terkuat untuk usia (p = 0,183), dan diikuti prediktor selanjutnya yaitu derajat histologi tumor (0,442), jenis kemoterapi (p = 0,489), status limfonodi (p = 0,503), IMT (p = 0,873), dan ukuran Tumor sebagai variabel prediktor terlemah (p = 0,953) untuk NLR sebelum terapi.Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kadar NLR sebelum terapi dengan kesintasan hidup pada pasien kanker kolorektal jenis adenokarsinoma di RSUD Dr. Moewardi. Kadar NLR yang tinggi di atas nilai cut off (NLR >=4,7) memiliki kesintasan hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan kadar NLR yang rendah di bawah cut off (NLR <4,7) pada pasien kanker kolorektal.