ANGGUN KHARISMA PUTRI (2024) JUMLAH SEL INFLAMASI PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA EKSTRAKSI GIGI SETELAH APLIKASI GEL PUTIH TELUR GALLUS DOMESTICUS TERHADAP IOD GLISERIN (STUDI IN VIVO PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (618kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (511kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (109kB)
Bab I.pdf
Download (248kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (692kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (318kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (868kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (89kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (456kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (37MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (482kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (39MB)
Abstract
Latar Belakang: Pencabutan gigi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengobati timbulnya suatu penyakit. Akan tetapi, komplikasi pasca pencabutan gigi, seperti proses penyembuhan luka yang berjalan lambat bahkan menimbulkan perdarahan berlebih yang dapat menyebabkan kematian masih banyak ditemukan. Gel putih telur Gallus domesticus merupakan suatu bahan medikamen yang memiliki growth factor sehingga mampu membantu lancarnya proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sel inflamasi yang terlibat pada proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi setelah diaplikasikan bahan berupa iod gliserin dan gel putih telur Gallus domesticus pada hari ke-3 dan ke-7. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan melibatkan 32 ekor tikus galur jantan Sprague dawley yang dibagi dalam 4 kelompok (kelompok perlakuan (gel putih telur), kelompok kontrol positif (iod gliserin), kelompok kontrol negative (basis gel dan saline)). Setiap kelompok akan dilakukan pencabutan gigi insisivus centralis mandibula sinistra di bawah larutan anestesi ketamin 50 mg/kgbb secara intraperitonial. Seluruh sampel dikorbankan pada hari ke-3 dan 7 untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE). Hasil: Uji Kruskal-Wallis menunjukan nilai signifikansi 0.00 (p0.05) yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok. Soket pasca ekstraksi gigi diamati di bawah mikroskop cahaya, secara histologi terdapat perbedaan jumlah sel inflamasi di mana kelompok gel putih telur Gallus domesticus mampu menurunkan jumlah sel inflamasi lebih baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain. Kesimpulan: Terdapat penurunan jumlah sel inflamasi pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi setelah aplikasi gel putih telur Gallus domesticus secara histologis terhadap iod gliserin pada hari ke-3 dan ke-7, akan tetapi secara statistik tidak ditemukan perbedaan yang bermakna (p>0.05).
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tooth extraction; Inflammatory cells; Egg albumen gel; Wound healing; Gallus domesticus |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 16 Feb 2024 06:29 |
Last Modified: | 16 Feb 2024 06:29 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43485 |