IBNU SALEH (2024) PERBEDAAN KELARUTAN RESIN KOMPOSIT NANOSISAL,RESIN KOMPOSIT NANOSISAL DITAMBAH COUPLINGAGENT DAN RESIN KOMPOSIT NANOFILLERDALAM LARUTAN KOPI ROBUSTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (303kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (82kB)
Bab I.pdf
Download (572kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (605kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (7kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (769kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (174kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (7MB)
Abstract
Latar Belakang: Resin komposit merupakan bahan restorasi yang sering digunakan di kedokteran gigi karena sifat estetis dan ketahanan terhadap gaya abrasif yang baik. Komponen utama resin komposit yaitu matriks resin, filler, dan coupling agent. Filler anorganik yang sering digunakan yakni glass silica yang memiliki kelemahan shrinkage yang dapat menimbulkan kebocoran tepi dan tidak memiliki daya antibakteri. Oleh karena itu, serat alam dari Agave sisalana yang memiliki sifat antibakteri dapat digunakan sebagai pengganti filler resin komposit.Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kelarutan antara resin komposit nanosisal, resin komposit nanosisal ditambah coupling agent, dan resin komposit nanofiller dalam larutan kopi robusta.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan eksperimental laboratoris. Nanosisal dicampur dengan Bis-GMA, UDMA, TEGDMA, Champorquinone, dan Diglycidyl ether of Bisphenol-A (DGEBA) sebagai coupling agent. Sampel berjumlah 24 berbentuk diskus dengan diameter 2,5mm dan ketebalan 2mm. Jumlah sampel dibagi menjadi tiga kelompok yaitu resin komposit nanosisal, resin komposit nanosisal ditambah coupling agent, dan resin komposit nanofiller dengan masing � masing kelompok berjumlah 8 sampel serta direndam pada larutan kopi robusta. Kelarutan resin komposit diukur dengan cara mengurangi massa sampel sebelum perendaman dan setelah pengeringan kemudian dibagi dengan volume sampel.Hasil Penelitian: Rata � rata kelarutan resin komposit nanosisal adalah 8,27 µg, resin komposit nanosisal ditambah coupling agent adalah 14,64 µg, dan resin komposit nanofiller adalah 15,28µg. Berdasarkan hasil statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,341; p >0,05) antara ketiga kelompok resin komposit.Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan bahwa resin komposit nanofiller memiliki nilai rata � rata kelarutan tertinggi dibandingkan resin komposit nanosisal ditambah coupling agent dan resin komposit nanosisal.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Solubility, nanofiller, nanosisal, composite resin |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 07 Feb 2024 04:27 |
Last Modified: | 07 Feb 2024 04:27 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43594 |