ANALISIS YURIDIS BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM SUPORTER SEPAKBOLA (STUDI KASUS PERISTIWA TRAGEDI KANJURUHAN)

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022, menjadi peristiwa kelam yang merenggut banyak nyawa suporter sepakbola di Indonesia. Kerusuhan di dalam stadion terjadi karena tindakan represif yang dilakukan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata kearah tribun penonton. Hal ini membuat penonton sepakbola berhamburan untuk menyelamatkan diri dan berakibat pada tumpukan suporter di pintu keluar stadion. Situasi semakin memburuk karena kapasitas stadion yang melebihi batas. Perlindungan hukum terhadap suporter sepakbola yang tidak mendapatkan rasa aman dan nyaman dalam menonton pertandingan sepakbola adalah isu krusial dalam hal keselamatan di arena olahraga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif untuk menganalisis perlindungan hukum terhadap suporter sepakbola di Indonesia dalam studi kasus peristiwa tragedi kanjuruhan. Dengan pendekatan kepustakaan, penulis mengeksplorasi kerangka hukum yang mengatur hak-hak suporter dalam kerangka hukum Undang-Undang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Keolahragaan, Regulasi FIFA, dan Regulasi PSSI. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian aturan hukum yang mengatur hak-hak suporter dengan prinsip hukum yang berlaku. Penelitian ini juga menawarkan konsep ideal dalam memberikan perlindungan hukum terhadap suporter dengan studi komparasi peraturan penonton sepakbola di Inggris. Reformasi peraturan dan sistem keselamatan di stadion juga diperlukan untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.