UPAYA AMNESTY INTERNATIONAL DALAM MENGADVOKASI KASUS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA ETNIS UIGHUR DI CHINA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Non-Governmental Organization khususnya Amnesty International dalam mengadvokasi kasus pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang, China. Penelitian ini menjelaskan secara deskriptif dengan mengimplementasikan strategi dalam teori Transnational Advocacy Networks karya Margaret Keck dan Sikkink tentang bagaimana Amnesty International mengambil tindakan dalam mengadvokasi kasus ini. Penelitian ini menunjukkan upaya advokasi Amnesty International melalui empat strategi, yaitu Information Politics dengan mempublikasikan berita dan laporan informasi hasil penelitian terkait etnis Uighur, Symbolic Politics dengan melakukan kampanye online dan mengangkat cerita pihak-pihak yang terlibat atau terkena dampak pelanggaran HAM terhadap Uighur di Xinjiang , Leverage Politics dengan melakukan advokasi melalui aktor yang lebih kuat untuk mendukung etnis Uighur dan menekan pemerintah China, dan Accountability Politics dengan memantau dan mengingatkan masyarakat internasional, terutama aktor berpengaruh seperti pemerintah, untuk menentang pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur sehingga ada kebijakan sejalan dengan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia. Advokasi yang dilakukan menyebabkan beberapa hal yang memengaruhi pemerintah China. Kata Kunci: Advokasi, Amnesty International, Hak Asasi Manusia, Transnational Advocacy Networks