PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL KARENA PEKERJA MENGUNDURKAN DIRI DI PT BANGKA CAKRA KARYA BANGKA BELITUNG

Hubungan industrial yang merupakan keterkaitan kepentingan antara pekerja/buruh dengan pengusaha, sangat berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat atau bahkan perselisihan antara kedua belah pihak. Perselisihan yang terjadi di lingkungan perusahaan dikenal dengan istilah perselisihan hubungan industrial. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial dulu diatur Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sedangkan Pemutusan Hubungan Kerja diatur dalam Pasal 150 sampai dengan Pasal 170 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui upaya penyelesaian perselisihan hubungan industrial karena pekerja mengundurkan diri di PT Bangka Cakra Karya Bangka Belitung serta adanya faktor penghambat penyelesaian perselisihan hubungan industrial karena pekerja mengundurkan diri di PT Bangka Cakra Karya Bangka Belitung. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang diperlukan berkaitan dengan masalah yang diteliti. dan menggunakan data hukum primer dan data hukum sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Langkah awal upaya penyelesaian perselisihan PT Bangka Cakra Karya mengupayakan melalui proses bipartit. Hambatan yang dialami yaitu Mediator Hubungan Industrial yang tidak netral, Ketidakpahaman atas pengetahuan hubungan industrial bagi masyarakat, Menunggu keputusan dari manajemen pusat,hal ini yang sering membuat resah para pekerja yang menuntut perusahaan dan berakibat memakan waktu yang cukup lama.