PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT KUMUR ALKOHOL (CHLORHEXIDINE 0,2%) DAN OBAT KUMUR NON ALKOHOL (LISTERINE ZERO) TERHADAP INDEKS PLAK PADA PENGGUNA ALAT ORTODONTIK CEKAT

Latar Belakang: Salah satu permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang menduduki peringkat ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal adalah maloklusi yang menyerang sekitar 80persen penduduk di Indonesia. Perawatan ortodontik adalah perawatan yang bertujLatar Belakang: Salah satu permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang menduduki peringkat ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal adalah maloklusi yang menyerang sekitar 80persen penduduk di Indonesia. Perawatan ortodontik adalah perawatan yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai masalah maloklusi dan dampaknya terhadap masalah didaerah rongga mulut dan maksilofasial. Terlepas dari tujuan perawatan ortodontik yang awalnya untuk meningkatkan kesehatan dan fungsi oral, ternyata terdapat juga dampak negatif perawatan ortodontik. Pemakaian alat ortodontik cekat dapat menyebabkan impaksi makanan yang berakibat lanjut terjadinya retensi plak. Oleh karena itu, diperlukan obat kumur untuk mengurangi gingivitis, baik obat kumur alkohol maupun non alkohol. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbedaan efektivitas penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol terhadap indeks plak pada pasien dengan ortodontik cekat. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan quasy experimental dengan pretest-posttest control group design. . Peradangan pada gingivitis dapat diktegorikan menjadi, 0 (sangat baik), 0,1 � 1,7 (baik), 1,8 � 3,4 (sedang), dan 3,5 � 5 (buruk). Hasil Penelitian: Hasil skor plak yang diperoleh sebelum dan sesudah pemakaian obat kumur alkohol dan non alkohol memiliki hasil yang signifikan dengan menggunakan uji statistic Paired Sample T-Test Pada pengguna Chlorhexidine 0.2persen dan Listerine Zero terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 dan 0.002 (p