UPAYA JEPANG DALAM MEWUJUDKAN PERDAMAIAN PASCA PERJANJIAN COMPREHENSIVE AGREEMENT ON BANGSAMORO TAHUN 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Jepang dalam proses perdamaian serta menilai secara kritis peran Jepang dalam mendukung upaya perdamaian pasca-perjanjian Comprehensive Agreement on Bangsamoro (CAB) 2014 antara Moro Islamic Liberation Front (MILF) dan Pemerintah Filipina. Upaya Jepang dalam mendukung pembangunan perdamaian di Bangsamoro setelah perjanjian CAB 2014 tidak hanya terbatas pada bantuan finansial, melainkan juga melibatkan serangkaian program pembangunan, kerja sama kemanusiaan, dan strategi diplomasi yang kompleks. Jepang menggunakan strategi yang mencakup berbagai aspek, termasuk advokasi dialog antarpihak yang terlibat, memfasilitasi pertemuan antara komunitas yang berkonflik, serta menyokong implementasi kebijakan yang bertujuan mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan inklusivitas atau dapat diartikan sebagai upaya untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik atau perubahan sosial memiliki peran dan suara yang dihargai serta diakui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Jepang dalam mewujudkan pembangunan perdamaian pasca-CAB 2014 di Bangsamoro telah terpenuhi. Upaya serius mereka dalam memperbaiki stabilitas wilayah, mengurangi tingkat konflik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah menjadi faktor kunci dalam menjaga momentum rekonsiliasi dan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah ini.