POLITIK IDENTITAS CALON PRESIDEN YANG DIUSUNG PARTAI GERINDRA, PDIP, DAN NASDEM MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2024 DI MEDIA MASSA ONLINE

Indonesia merupakan negara multicultural yang memiliki banyak suku, ras, dan etnis yang berbeda beda dan hidup saling berdampingan. Di tengah keberagaman tersebut. Politik identitas tidaklah merupakan fenomena baru. Hampir setiap kali pemilihan umum, politik identitas sering kali dimanipulasi oleh sekelompok individu demi kepentingan mereka. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana terbentuknya politik identitas dalam lingkup politik nasional menjelang Pemilu Presiden 2024. dalam hal ini penulis akan meneliti pada ruang lingkup identitas pada politik nasional. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian analisis kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan Qualitative Data Analysis Softaware (Q-DAS) dengan spesifik menggunakan Aplikasi Nvivo 12Plus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ketiga Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia dalam pemilihan mendatang menggunakan identitas dengan mengacu pada konteks geografi, institusi, sejarah, dan agama. Mereka melakukan pendekatan kepada berbagai kelompok dan organisasi, serta menggunakan identitas secara terang-terangan yang dipublikasikan di media massa online.