ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) PADA ATAP GEDUNG PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU TERBARUKAN

Indonesia, sebagai negara kepulauan di sepanjang garis khatulistiwa, memiliki potensi besar dari energi matahari yang dapat dikembangkan sepanjang tahun. Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi baru terbarukan memiliki peran penting dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Perencanaan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kota Yogyakarta dapat didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ketergantungan sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, pada bahan bakar fosil sebagai sumber utama energi. Pada penelitian ini akan membahas mengenai perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada atap Gedung Pondok Pesantren Sunan Pandanaran sebagai sumber energi baru terbarukan. Metode yang digunakan yaitu analisis, pengumpulan data dan pengolahan data. Perangkat lunak yang digunakan untuk menganalis yaitu Python. Berdasarkan hasil dari analisis perencanaan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada atap Gedung Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Sunan Pandanaran mampu menghasilkan energi sebesar 28.908 kWh/tahun. Hasil perhitungan investasi yang didapatkan sebesar Rp. 294.085.920 selama 12 tahun sesuai dengan masa umur dari modul pv tersebut. Total tagihan listrik selama 12 tahun yaitu sebesar Rp. 773.420.400. Ketika dipasang PLTS maka total tagihan listrik selama 12 tahun menjadi Rp. 461.214.000. Dari sini dapat diketahui bahwa jika dipasang PLTS maka akan menghemat biaya tagihan listrik sebesar Rp. 312.206.400 dalam 12 tahun. Maka dari itu pemasangan PLTS pada Madrasah Aliyah layak untuk dipasang karena mendapatkan keuntungan yang cukup besar.