PENGARUH PERSEPSI GURU PAI SMP KOTA YOGYAKARTA TENTANG PRAKTIK SUPERVISI DAN KOMITMEN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP MINAT BERKONSULTASI KEPADA PENGAWAS

Penelitian ini bertujuan untuk: (I) mengetahui gambaran persepsi guru tentang praktik supervisi; (2) mengetahui gambaran komitmen pengembangan diri guru; (3) mengetahui gambaran minat guru berkonsultasi kepada pengawas; (4) mengetahui pengaruh stimultan persepsi guru tentang praktik supervisi dan komitmen pengembangan diri terhadap minat berkonsultasi kepada pengawas guru PAI SMP di Kota Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional dan bersifat expost facto. Penelitian dilakukan di SMP negeri dan swasta di wilayah Kota Yogyakarta, populasi penelitian adalah seluruh guru PAI SMP berjumlah 90 orang. Sampel sejumlah 62 ditentukan berdasarkan tabel penentuan sampel dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan inverxtori, wawancara dan dokumentasi. Validasi isi dilakukan dengan expert judgment. Validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor dan reliabilitas ditentukan dengan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan analisis kualitatif dan analisis lcuantitatif yalcni analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Interpretasi hasil analisis kuantitaif menggunkan taraf sig. 0,05. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persepsi guru tentang praktik supervisi, komitmen pengembangan diri dan minat berkonsultasi kepada pengawas termasuk dalam kategori tinggi. Uji hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh stimultan persepsi guru tentang praktik supervisi dan komitmen pengembangan diri terhadap minat berkonsultasi kepada pengawas. Kedua variabel tersebut memiliki daya prediksi 54.8% untuk menjelaskan variasi minat berkonsultasi kepada pengawas. Sumbangan efektif variabel persepsi tentang praktik supervisi 51%, Sedangkan variabel komitmen pengembangan diri berkontribusi sebesar 4%. Ukuran 4% sangat kecil untuk dikatakan bennalcna. Hal ini diperkuat dengan temuan statistik uji t yang menunjulckan bahwa koefisien regresi dari hubungan komitmen pengembangan diri terhadap minat berkonsultasi kepada pengawas dinyatakan tidak signifikan (b = 0.108). Sehingga dapat dipahami bahwa kontribusi komitmen pengembangan diri terhadap keragaman minat berkonsultasi kepada pengawas dalam kategori lemah atau kecil.