POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA

NOVA ENENDAR (2015) POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA. S1 thesis, UNSPECIFIED.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (319kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
INTISARI.pdf

Download (873kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB. I.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (314kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling tersebar luas di dunia. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp, menular kepada manusia lewat kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi bakteri Leptospira. Tikus sebagai reservoir utama dalam penularan Leptospirosis. Kasus Leptospirosis di Provinsi DIY pada tahun 2011 menempati rangking tertinggi di Indonesia. Populasi tikus memiliki keterkaitan dengan kejadian Leptospirosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian Leptospirosis di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian case control. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 120 responden, dengan kriteria 60 responden sebagai kasus dan 60 responden sebagai kontrol. Kasus adalah penderita Leptospirosis yang dilaporkan di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2011-2013, sedangkan kontrol adalah tetangga penderita yang bukan penderita Leptospirosis di Kota Yogyakarta tahun 2011- 2013 namun mirip dengan kriteria kelompok kasus berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada responden penelitian. Kemudian data dianalisis dengan SPSS 15.0 secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh p>0,05, dengan Odd Ratio=1,72 dan Confidence Interval 95%=0,833-3,582. Hal ini menunjukkan bahwa populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian Leptospirosis di Kota Yogyakarta. Seseorang yang di rumahnya terdapat >5 ekor tikus akan menyebabkan seseorang terserang Leptospirosis sebesar 1,72 kali dibandingkan dengan orang yang rumahnya terdapat tikus <5 ekor.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Lepstospira, Environment, Biotic
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 07 Feb 2024 03:47
Last Modified: 07 Feb 2024 03:47
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/44450

Actions (login required)

View Item
View Item