INTERAKSI SIMBOLIK ETNIS JAWA DAN ETNIS SUNDA DI DAERAH PANTURA KABUPATEN INDRAMAYU (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA SUKRA KULON DAN DESA KARANG ANYAR KECAMATAN SUKRA KABUPATEN SUKRA)

Indonesia terdiri dari beberapa pulau-pulau dan suku bangsa yang didalamnya terdapat keragaman budaya, etnis, bahasa, ras, dan agama. Keragaman dalam bermasyarakat seharusnya tidak menjadi persoalaan yang mendasar di Negara Indonesia melainkan hal ini yang seharusnya menjadikan suatu alat dalam kesatuan. Penulis mengkaji tentang interaksi simbolik etnis Jawa dan etnis Sunda di daerah Pantura Kabupaten Indramayu tepatnya kajian pada masyarakat Desa Sukra Kulon dan Desa Karang Anyar Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi dan interaksi simbolik masyarakat etnis Jawa dan etnis Sunda, faktor pendukung dan penghambat terjadinya suatu komunikasi etnis Jawa dan etnis Sunda, serta bagaimana masyarakat memaknai toleransi dalam hidup berdampingan meski berbeda budaya dan bahasa. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik yang dicetuskan oleh George Herbert Mead. Dalam teorinya menjelaskan bagaimana orang berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari mereka melalui interaksi simbolik dan bagaimana mereka menciptakan keteraturan dan makna. Terdapat juga 3 konsep pemikiran Mead yaitu Mind, Self, dan Society. Interaksi Simbolik yang dilakukan masyarakat etnis Jawa Di Desa Sukra Kulon dan masyarakat etnis Sunda di Desa Karang Anyar dengan menggunakan simbol bahasa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis, mendeskripsikan dan mengungkapkan kejadian yang ada dilapangan. Data penelitian ini didapatkan dari pengumpulan data primer dengan para masyarakat yang ada di Desa Sukra Kulon dan Desa Karang Anyar Kecamatan Sukra, dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Selain itu dilengkapi juga dengan sumber data lain seperti dari referensi buku dan litertur yang berhubungan dengan penelitian ini Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antara masyarakat etnis Jawa dan etnis Sunda di daerah Pantura Kabupaten Indramayu menggunakan interaksi simbolik simbol bahasa sebagai alat berkomunikasi yang digunakan kebannyakan masyarakat setempat yaitu bahasa Jawa. Karena masyarakat etnis Sunda yang tinggal di daerah pantura berasal dari para pendatang. Faktor pendorong dari interaksinya yaitu karena sikap keterbukaan yang ditunjukan masyarakat etnis Jawa dan etnis Sunda, dan faktor penghambat dari interaksi simbolik kedua etnis ini yaitu karena sering terjadi miskomunikasi karena perbedaan bahasa, serta bentuk toleransi antara masyarakat etnis Jawa dan etnis Sunda mereka saling menghargai satu sama lain dalam berdampingan dan menciptakan keharmonisan satu sama lain.