RUDI RINALDI (2024) COLLABORATIVE GOVERNANCE PADA PENGEMBANGANDAN PENGELOLAAN POTENSI EKSPORKEPITING BAKAU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMIMASYARAKAT KABUPATEN NATUNA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (413kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (355kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (127kB)
Bab I.pdf
Download (436kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (513kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (799kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (264kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (250kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini mengkaji kolaborasi pemerintah dalam pengembangan dan pengelolaan kepiting bakau sebagai potensi ekspor di Kabupaten Natuna. penelitian ini mengajukan dua rumusan masalah utama. Pertama, siapa saja aktor yang terlibat dalam proses kolaborasi pemerintah pada pengembangan dan pengelolaan potensi ekspor kepiting bakau sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Natuna? Rumusan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan yang terlibat dalam kolaborasi tersebut. Kedua, bagaimana bentuk kolaborasi disetiap aktor pada tahapan-tahapan Collaborative Governance sebagai upaya peningkatan ekonomi Masyarakat Kabupaten Natuna? Rumusan masalah ini bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang bagaimana setiap aktor terlibat dalam kolaborasi pemerintah, terutama melalui tahapan-tahapan Collaborative Governance. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Pendekatan deskriptif-kualitatif digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis fenomena yang terjadi dalam konteks kolaborasi pemerintah pada pengembangan dan pengelolaan potensi ekspor kepiting bakau di Kabupaten Natuna. Hasil dan pembahasan penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan utama terkait Collaborative Governance dalam pengembangan potensi ekspor kepiting bakau di Kabupaten Natuna. Pertama, hasil analisis menunjukkan bahwa aktor yang terlibat dalam proses Collaborative Governance terdiri dari Pemerintah, swasta, dan masyarakat. bentuk keterlibatan setiap aktor terdistribusi dalam tahapan-tahapan Collaborative Governance. Identifying obstacles And Opportunities menjadi langkah awal, selanjutnya Debating Strategies For Influence mencerminkan proses perundingan dan strategi yang digunakan oleh masing-masing aktor dan Planing Collaborative Action menitikberatkan pada perencanaan dan implementasi tindakan Kesimpulan dari dinamika kolaborasi pengelolaan dan pengembangan kepiting bakau di Kabupaten Natuna mengindikasikan bahwa, meskipun ada pengungkapan yang baik, pelaksanaan kolaborasi belum optimal. Tindakan kolaboratif dalam pengelolaan dan pengembangan kepiting bakau belum mencapai potensi maksimalnya, dan aktor yang terlibat menunjukkan peran yang berbeda-beda. Kendala yang dihadapi oleh pemerintah, terutama dalam aspek stabilisasi hasil tangkapan, menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan potensi ekspor kepiting bakau.adapun saran berupa pemerintah diharapkan lebih komunkatif dengan masyarakat nelayan, mengkaji lebih mendalam terhadap potensi kemaritiman dan setiap aktir haruslah lebih aktif pada pelaksanaan kolaborasi pada potensi ekspor kepiting bakau
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Collaborative Governance, Pengembangan Dan Pengelolaan Potensi Ekspor Kepiting Bakau, Peningkatan Ekonomi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 06:03 |
Last Modified: | 13 Feb 2024 06:03 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/44597 |