MADRASAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT (STUDI TERHADAP MADRASAH IBTIDAIYAH DI WILAYAH KECAMATAN IMOGIRI)

Lembaga Pendidikan MI pada sebagian besar masih dikelola apaadanya. Hal ini tidak dapat lepas dari permasalahan pendidikan Islam di Indonesia dan kondisi pendidikan Nasional yang sarat dengan berbagai masalah terutama tentang kebijakan yang terlalu sentralistik, rendahnya mutu pendidikan, dan kurikulum yang terlalu memberatkan siswa. Kondisi ini kemudian memunculkan isu-isu penting seperti otonomi pendidikan, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, dan sekolah berbasis masyarakat. Madrasah sebagai salah satu sub-sistem dari sistem pendidikan Islam, selama ini dianggap sebagai lembaga pendidikan kelas dua, karena sebagian besar siswanya berasal dari golongan masyarakat menengah ke bawah, lebih banyak berstatus swasta dan sebagian besar berada di desa. Oleh karena itu tesis ini mencoba untuk mendeskripsikan serta memetakan permasalahan MI secara utuh dan menyeluruh. Permasalahan MI tidak hanya dilihat secara internal, yang meliputi permasalahan SDM, kurikulum, kegiatan belajar dan mengajar, serta sarana dan prasarana, tetapi juga dilihat secara eksternal yaitu kondisi masyarakat yang melingkupinya, meliputi aspek sosial-keagamaan, ekonomi-politik, tingkat pendidikan, atensi, dan apresiasi masyarakat. Agar lebih mendalam penulis sengaja memfokuskan penelitian terhadap MI yang ada di wilayah Kecamatan Imogiri Bantul, yang semuanya berjumlah tiga sekolah. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk mnerangkan fenomena sosial atau suatu intemal dan eksternal ketiga MI, melakukan perbandingan, menemukan persamaan dan perbedaaan, untuk kemudian menemukan solusi terbaik untuk pengembangan dan kemajuan ketiga MI di masa mendatang. Beberapa temuan menarik dari penelitian ini terdapat perpaduan unsur internal dan eksternal madrasah untuk bersama mengembangkan lembaga pendidikan. Madrasah tersebut memiliki investasi yang besar terhadap masyarakat. MI memiliki keunggulan di bidang pengetahuan agama dan sama kedudukannya dengan SD. MI memiliki investasi sosial yang besar, karena didirikan oleh kehendak masyarakat, dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Hubungan yang harmonis antara masyarakat dan madrasah menjadi penentu perkembangan madrasah. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan para tokoh masyarakat melalui Dewan Sekolah menjadi motor penggerak utama dinamika madrasah untuk bertahan dan mengembangkan diri.