PENGARUH KEPEMIMPINAN DIGITAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI : PERAN MEDIASI KESIAPAN DIGITALISASI DAN PERILAKU INOVATIF

Tujuan : Studi ini bermaksud untuk menguji pengaruh kepemimpinan digital dan iklim organisasi terhadap kinerja organisasi serta peran media kesiapan digitalisasi dan perilaku inovatif pada Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Palembang dengan akreditasi institusi B, Baik dan Baik Sekali.Metodologi/Pendekatan: Studi ini melibatkan 187 pejabat struktural di Perguruan Tinggi Swasta di Palembang sebagai subjek penelitian. Studi ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software AMOS sebagai alat analisis data.Temuan : Studi ini menemukan bahwa Kepemimpinan digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan digitalisasi maka H1 dalam penelitian ini terdukung, Kepemimpinan digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif maka H2 dalam penelitian ini terdukung, Iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan digitalisasi maka H3 dalam penelitian ini terdukung, Iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif sehingga H4 dalam penelitian ini terdukung, Kesiapan digitalisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi sehingga H5 dalam penelitian ini terdukung, Perilaku inovatif (IB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi sehingga H6 dalam penelitian ini terdukung, Kesiapan digitalisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku inovatif sehingga H7 dalam penelitian ini terdukung, Kesiapan digital mampu memediasi secara positif pengaruh kepemimpinan digital terhadap kinerja organisasi sehingga H8 dalam penelitian ini terdukung, Perilaku inovatif mampu memediasi secara positif pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja organisasi sehingga H9 dalam penelitian ini terdukung. Originalitas : Studi empiris mengenai kepemimpinan digital dan kesiapan digitalisasi pada perguruan tinggi masih relatif jarang ditemukan terlebih dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Studi ini juga melakukan kajian empiris mengenai kepemimpinan digital dalam perannya pada fenomena kinerja organisasi melalui pejabat struktural masih relatif jarang dilakukan. Studi ini menjelaskan peran kepemimpinan digital, iklim organisasi, kesiapan digitalisasi, perilaku inovatif dan kinerja organisasi melalui perspektif teori digitalisasi dan teori atribusi.Keterbatasan penelitian/implikasi : Studi dalam penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan peningkatan skill digital pada pimpinan perguruan tinggi. Tidak hanya staff yang dituntut untuk mengusasi tenologi akan tetapi pimpinan juga harus mengoptimalkan kemampuan dalam mengelola teknologi informasi. Selanjutnya pengembangan iklim organisasi yaitu mencakup lingkungan institusi yang mendukung kinerja, perubahan dalam organisasi yang berkala, hazard dalam lingkungan kerja, kondisi fisik lingkungan kerja yang mendukung kinerja, struktur organisasi yang mendukung kinerja, sistem komunikasi yang memadai. Dalam implementasi pengembangan iklim organisasi terdapat dua aspek yang masih kurang dan perlu dievaluasi dan dikembangkan yaitu penerapan moral hazard pada lingkungan kampus perlu ditingkatkan lagi. Selanjutnya struktur organisasi pada perguruan tinggi perlu dievaluasi lagi dan diorientasikan untuk mendukung kinerja karyawan dan organisasi lebih optimal.Implikasi praktik dan sosial : Studi ini dapat menjadi acuan bagi para praktisi manajemen sumber daya manusia dalam mengambangkan alternatif guna mengelola konsep digitalisasi dalam mencapai kinerja organisasi.