RADEN SAFINATUL AULA WIJI KINASIH (2024) DENMARK�S FAITH-BASED DIPLOMACY: THE INEFFECTIVENESS OF INTERFAITH DIALOGUE. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (796kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (639kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (515kB)
Bab I.pdf
Download (541kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (527kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (617kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (402kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (520kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (349kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi tidak efektifnya dialog antaragama yang dilakukan di Denmark selama ini. Denmark merupakan salah satu negara sekuler yang menerima pengungsi dan imigran, sehingga keberagaman agama bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Namun karena Denmark mempunyai undang-undang kebebasan berpendapat, maka penodaan agama dan ujaran kebencian terhadap agama lain dianggap wajar karena merupakan tindakan kebebasan berpendapat. Namun demikian, penodaan agama dan ujaran kebencian tersebut, menjadi kontroversi besar dan menjadi isu internasional, sehingga menimbulkan banyak protes, terutama dari negara mayoritas Muslim. Meskipun sudah ada upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut, yaitu dengan menggunakan dialog antaragama, namun upaya tersebut dinilai belum efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi ketidakefektifan tersebut sehingga tercipta mekanisme penyelesaian yang lebih efektif. Metode dalam melakukan penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan data primer penelitian ini mengenai sekularisme, diplomasi berbasis agama, penodaan agama, islamofobia di Denmark, upaya pemerintah Denmark terhadap islamofobia, dan hukum Denmark. Untuk memahami lebih dalam, penelitian ini menggunakan diplomasi berbasis agama dan sekularisme sebagai kerangka teorinya. Temuan dari penelitian ini adalah ada tiga faktor yang membatasi efektivitas dialog antaragama yaitu dukungan pemerintah, mekanisme dialog antaragama, dan ideologi sekuler. Oleh karena itu, penelitian ini akan menjelaskan seluruh faktor di atas dan memberikan saran bagaimana meningkatkan efektivitas dialog antaragama.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Denmark, Interfaith Dialogue, Islamophobia, Secularism |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 27 May 2024 09:10 |
Last Modified: | 27 May 2024 09:10 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/44802 |