Farah Azka Niarossa (2021) RESPON PAKISTAN TERHADAP PENCABUTAN STATUS DAERAH ISTIMEWA KASHMIR OLEH INDIA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (608kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (588kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (758kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (600kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
<p>Pakistan dan India telah terlibat dalam sengketa wilayah Kashmir sejak tahun 1947. Baik Pakistan maupun India menganggap Kashmir sebagai wilayah yang penting karena aspek geografisnya, sumber daya alam yang terdapat di dalamnya, bahkan hingga ideologi penduduknya. Wilayah Jammu & Kashmir yang berada dibawah administrasi India pada awalnya memiliki status daerah istimewa. Status ini mengizinkan Jammu & Kashmir untuk menyusun konstitusinya sendiri. Namun hingga pada Agustus 2019, status ini dicabut oleh pemerintah India dan menimbulkan berbagai respon dari banyak pihak, termasuk Pakistan yang merasa dirugikan dan sekaligus terlibat dalam sengketa Kashmir itu sendiri. Karya tulis ini menjelaskan mengenai respon Pakistan dalam menanggapi pencabutan status daerah istimewa Kashmir yang dilakukan oleh India. Respon yang diberikan Pakistan dalam menanggapi tindakan sepihak India ini adalah dengan melakukan diplomasi multilateral di beberapa organisasi internasional seperti PBB, Mahkamah Internasional, dan OKI. Selain itu, Pakistan juga melakukan diplomasi bilateral dengan beberapa negara seperti Tiongkok, Turki, dan Malaysia. Upaya diplomasi multilateral maupun bilateral ini bertujuan untuk mendesak India agar menarik keputusannya terkait status daerah istimewa Kashmir. Meskipun upaya-upaya tersebut belum berhasil membuat India menarik keputusannya, namun beberapa dukungan yang didapatkan Pakistan membuktikan keberhasilan strategi akomodasi yang dipilih negara tersebut dalam merespon pencabutan status daerah istimewa Kashmir oleh India.</p>
Dosen Pembimbing: | Sugeng Riyanto, Dr., S.IP., M.Si. | NIDN0523037001 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 15 Dec 2021 06:55 |
Last Modified: | 15 Dec 2021 06:55 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/4481 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |