PENGARUH PELATIHAN TENAGA KESEHATAN DALAM PENERAPAN PUSKESMAS RAMAH IBU DAN BAYI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN STUNTING PADA LEVEL PUSKESMAS

Latar Belakang: Kejadian stunting di dunia pada tahun 2020 mencapai 149,2 juta balita atau 22%. Indonesia menjadi negara kedua dengan angka kejadian stunting tertinggi di wilayah Asia Tenggara sebesar 31,8%. Salah satu strategi untuk menurunkan angka stunting pada balita adalah dengan promosi ASI eksklusif. Dukungan pertama untuk pemberian ASI eksklusif pada ibu postpartum adalah berasal dari tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada ibu mengenai ASI eksklusif.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan Tenaga Kesehatan dalam Penerapan Puskesmas Ramah Ibu dan Bayi Terhadap Perilaku Pencegahan Stunting pada Level Puskesmas.Metode Penelitian: Metode perancangan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pra eksperimen dengan pendekatan pretest postest design. Responden pada penelitian ini adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Puruk Cahu Seberang, Kalimantan Tengah. Jumlah sampel adalah 25 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan uji non parametrik yaitu Wilcoxon Test.Hasil Penelitian: Hasil analisis penelitian tersebut didapatkan nilai Signifikan = 0,001 (p value ? 0,05) yang berarti data dinyatakan signifikan yaitu ada pengaruh pelatihan tenaga kesehatan dalam penerapan puskesmas ramah ibu dan bayi terhadap perilaku pencegahan stunting pada level puskesmas.Kesimpulan: melalui penelitian ini telah didapatkan adanya reaksi baik tenaga kesehatan setelah diberikan pelatihan dalam penerapan puskesmas ramah ibu dan bayi pada kelompok intervensi menujukkan peserta merasa puas dengan kegiatan pelatihan baik terkait pemateri maupun sarana prasarana pelatihan, selain itu terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan psikomotor tenaga kesehatan setelah diberikan pelatihan.