TINGKAT PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PRODUKSI SIMPLISIA KUNYIT DAN TEMULAWAK DI PETANI MITRA CV. AGRADAYA INDONESIA

TINGKAT PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PRODUKSI SIMPLISIA KUNYIT DAN TEMULAWAK DI PETANI MITRA CV. AGRADAYA INDONESIA. 2024. TANTRY VHYDIASARI (Skripsi dibimbing oleh Ir. Eni Istiyanti, M.P.). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui tingkat penerapan Standard Operating Procedur (SOP) produksi simplisia kunyit dan temulawak di petani mitra CV. Agradaya Indonesia; (2) Menganalisis hubungan faktor � faktor yang mempengaruhi dengan tingkat penerapan Standard Operating Procedure (SOP) produksi simplisia kunyit dan temulawak di petani mitra CV. Agradaya Indonesia. Kriteria dalam tingkat penerapan SOP yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Faktor � faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan SOP yakni umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan, pendapatan, dan harga jual. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan teknik skor dan analisis Rank Spearman yang datanya didapat dari observasi, wawancara, dan kuisioner. Pengambilan sampel petani dengan teknik non-probability sampling yaitu yang dipilih sampling jenuh (sensus) terhadap 37 petani terdiri dari petani kunyit dan temulawak. Data yang telah di analisis menunjukkan tingkat penerapan SOP produksi simplisia kunyit dan temulawak tinggi. Meskipun indikator drying (pengeringan) sedang hal tersebut dapat menjadi perhatian CV. Agradaya Indonesia karena dapat mempengaruhi kualitas produk herbal yang berbahan baku kunyit dan temulawak. Untuk faktor � faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan sop produksi simplisia kunyit dan temulawak yang ada hubungan yaitu umur, luas lahan, dan pendapatan. Faktor yang tidak ada hubungan yakni pendidikan, pengalaman usahatani, dan harga jual.