SURAYA DRAJAT (2024) NILAI TAMBAH TANAMAN BIOFARMAKA SEBAGAI BAHAN BAKU MINUMAN HERBAL POWDER DAN TISANE PADA AGROINDUSTRI CV. AGRADAYA INDONESIA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (637kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (578kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (226kB)
Bab I.pdf
Download (108kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (190kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (165kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (162kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (536kB)
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (86kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (172kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (97kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (957kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
CV. Agradaya Indonesia adalah agroindustri minuman herbal yang mengembangkan sumber daya alam dengan cara bermitra dengan petani rempah-rempah tanaman biofarmaka yaitu kunyit kering, jahe emprit kering, temulawak kering dan rempah lainnya yang dibeli dengan harga tinggi dari pasaran yaitu Rp. 35.000 � Rp. 100.000 per kilogram. Produk yang dihasilkan telah memiliki serifikat HCCP, BPOM, dan Halal yaitu produk jenis Powder dan Tisane. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, keuntungan, dan nilai tambah kunyit kering, jahe emprit kering, dan temulawak kering sebagai bahan baku minuman herbal jenis Powder dan Tisane. Penelitian ini dilakukan di CV. Agradaya Indonesia, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman,Yogyakarta. Metode penentuan responden dilakukan dengan sengaja. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder terdiri dari dokumen produksi, penjualan, dan aset dan data primer terdiri dari observasi dan wawancara. Teknik analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian biaya dan keuntungan yang diperoleh produksi minuman herbal jenis Powder dan Tisane lebih banyak dikeluarkan yaitu produk jenis Tisane sebesar Rp. 86.528.634/tahun dengan keuntungan Rp. 92.321.366/tahun. Sedangkan, produk jenis Powder biaya yang dikeluarkan Rp. 73.500.933/tahun dengan keuntungan Rp. 85.059.067/tahun. Rasio nilai tambah kunyit kering sebagai bahan baku minuman herbal pada produk varian Tumeric Powder diperoleh sebesar 75,24 persen. Rasio nilai tambah Jahe emprit kering sebagai bahan baku minuman herbal pada produk varian Ginger Powder, Blue Ginger Tisane, dan Royal Tisane yaitu sebesar 64,61 persen, 63,48 persen, dan 62,32 persen. Rasio nilai tambah temulawak kering sebagai bahan baku minuman herbal pada produk varian Java Tumeric Powder dan Indigenous Tisane yaitu sebesar 54,48
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Added Value, Biopharmaceutical Plants, Cost, Powder and Tisane, Profit |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 22 May 2024 07:31 |
Last Modified: | 22 May 2024 07:31 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/44879 |