SIMULASI PENIMBANGAN KOMBINATORIAL MULTIHEAD WEIGHER MACHINE 16 HOPPER DENGAN VARIASI BENTUK SERTA LAYOUT PADA CONVEYOR

MWM, atau Multihead Weigher Machine, adalah alat penimbang otomatis yang memberikan akurasi tinggi dalam pengemasan produk. Mesin ini mampu menimbang produk dengan berbagai bentuk, ukuran, dan berat pada setiap kemasan, sangat umum digunakan dalam industri pengemasan skala besar. Penggunaan MWM di industri memainkan peran penting dalam meningkatkan kecepatan produksi, terutama dalam kemasan makanan dan sayuran. Penimbangan dengan MWM melibatkan initial setup pemilihan hopper untuk memastikan keakuratan berat produk yang akan dikemas, mencegah potensi kerugian. Skenario penimbangan kombinatorial variasi bentuk produk mempunyai karakteristik penimbangan berbeda serta masih minimnya penelitian optimasi pada penggunaan heterogen ukuran dan berat produk serta masih minimnya penelitian optimasi pada penggunaan heterogen ukuran dan berat produk. Penggunaan MWM mengetahui penimbangan kombinatorial setiap bentuk produk dari masing-masing layout yang kemudian terdistribusikan ke masingmasing hopper. Setelah data pengujian didapatkan akan digunakan untuk database simulasi optimasi initial setup MWM. Penelitian ini mencari seberapa efektif hasil nilai optimasi pada berat yang memiliki selisih dari target berat yang telah ditetapkan dari intial setup dengan hasil penimbangan pada masing-masing hopper. Penelitian ini mengevaluasi penimbangan kombinatorial terhadap empat jenis produk (kubus, balok, silinder, pelat) dengan melakukan 20 percobaan pada setiap produk. Data hasil penelitian menunjukkan variasi distribusi nilai hopper, terutama saat menerapkan dua pola layout yang telah ditentukan, yaitu renggang dan rapat, guna mencapai efisiensi penimbangan kombinatorial dengan target berat 100 g. Variasi standar deviasi pada distribusi produk menjadi parameter untuk mengukur keakuratan penimbangan kombinatorial. Pola layout renggang menunjukkan nilai standar deviasi terbaik, sedangkan pola rapat memberikan nilai yang tinggi sehingga mempengaruhi perhitungan penimbangan optimal hopper. Secara spesifik, produk kubus dengan layout renggang menunjukkan standar deviasi rendah, sementara produk silinder dengan pola rapat memiliki standar deviasi tinggi yang berdampak pada keakuratan penimbangan kombinatorial. Hasil simulasi memberikan nilai rata-rata sebagai indikator kesesuaian berat dengan target yang telah ditetapkan.