PERBANDINGAN PENYELESAIAN KONFLIK KUIL PREAH VIHEAR STUDI KASUS: ABHISIT DAN YINGLUCK (2008-2011)

DEWI ANJANI KARTIKA PUTRI (2024) PERBANDINGAN PENYELESAIAN KONFLIK KUIL PREAH VIHEAR STUDI KASUS: ABHISIT DAN YINGLUCK (2008-2011). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (332kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (348kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (290kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (533kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (541kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (514kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (228kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (467kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (764kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (739kB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai konflik sengketa wilayah Kuil Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja. Ekskalasi konflik yang terjadi pada tahun 2008, ketika UNESCO mengesahkan bahwa kepemilikan kuil berada pada negara Kamboja dan Thailand yang dipimpin oleh Abhisit menolak pengesahan tersebut. Abhisit menolak pengesahan tersebut dengan cara agresif dengan menggunakan kekuatan militer. Langkah diplomasi koersif yang dilakukan oleh Abhisit didominasi oleh dukungan dari PAD (People's Alliance of Democracy) atau kelompok Kaos Kuning. Perang militer tersebut tentu menyebabkan banyak kerugian bagi Thailand, sehingga kelompok Kaos Merah berusaha untuk menggulingkan kepemimpinan Thaksin. Setelah itu, Thailand dipimpin oleh Yingluck. Yingluck lebih memilih diplomasi preventif. Yingluck lebih berfokus menyelesaikan konflik dengan cara komromi tanpa adanya kekerasan militer. Sejak saat itu, konflik antara Thailand dan Kamboja mereda. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian literatur yang relevan. Sumber-sumber yang dikumpulkan oleh penulis berupa buku, jurnal, artikel, website, berita, dan penelitian sebelumnya tentang topik penelitian. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif. Pembahasan dan analisis akan didasarkan pada sekumpulan fakta, yang kemudian akan ditarik menjadi kesimpulan dengan menggunakan gagasan yang tersedia.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Thailand, Cambodia, Abhisit, Yingluck, Coercive, Preventive
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1
Depositing User: Yuliana Ramawati
Date Deposited: 28 May 2024 07:26
Last Modified: 28 May 2024 07:26
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/44958

Actions (login required)

View Item
View Item