THALIA ATSILAH MARSA (2024) PADUAN PATI KEDELAI DAN ALGINAT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI CANGKANG KAPSUL GELATIN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (46MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (271kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10kB)
Bab I.pdf
Download (178kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (367kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (191kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (8kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (170kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (767kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (600kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract
Kapsul merupakan sediaan padat yang tersusun dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Pada umumnya bahan baku dari cangkang kapsul yang sering digunakan adalah gelatin karena bersifat edible (bisa dimakan) dan larut dalam air. Gelatin merupakan barang yang impor yang berasal dari Eropa dan Amerika. Data dari Gelatine Manufactturers of Europe (GME) tahun 2005 menunjukkan produksi gelatin terbesar di dunia berasal dari bahan baku kulit babi yaitu sebesar 44,5 persen (136.000 ton), berasal dari kulit sapi 27,6 persen (84.000 ton), berasal dari tulang ikan 26,6 persen (81.000 ton). Oleh karena itu, aspek kehalalan menjadi titik kritis untuk penduduk muslim dan hindu di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental yaitu melakukan pembuatan cangkang kapsul dengan formula I (pati kedelai 100 persen: natrium alginat 0 persen), formula II (pati kedelai 50 persen : natrium alginat 50 persen), formula III (pati kedelai 0 persen: natrium alginat 100 persen) dengan CaCl2 0,5 ml dan gliserin 1 ml. Pencampuran pati kedelai dan algiant dengan crosslinker kalsium klorida tidak menghasilkan crosslinking. Tidak adanya crosslinker dimungkinkan karenaa dugaan terkait adanya ikatan ionik tidak terbentuk. Ikatan ionik tidak terbentuk karena tidak adanya gaya tarik menarik elektrostatis antara kation dan anion dalam senyawa ionik. Formula yang paling optimal pada penelitian dengan metode Simplex Lattice Design (SLD) adalah formula 60 persen :40 dengan menunjukkan nilai respon tertinggi yaitu 98,789 dengan nilai keseragaman bobot 0,043 gram, derajat swelling 82,777%, serta nilai waktu hancur 16,970 menit. Pencampuran pati kedelai dan alginat dengan crosslinker kalsium klorida tidak menghasilkan crosslinking. Tidak adanya crosslinking dimungkinkan karena dugaan terkait adanya ikatan ionik tidak terbentuk. Ikatan ionik tidak terbentuk karena tidak adanya gaya tarik menarik elektrostatis antara kation dan anion dalam senyawa ionik
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | capsule shell, soybean starch, sodium alginate, calcium chloride, crosslinker |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Yuliana Ramawati |
Date Deposited: | 28 May 2024 07:21 |
Last Modified: | 28 May 2024 07:21 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/44961 |