MUHAMAD REZA JULIAN PERMANA (2024) UJI KOROSI DAN KARBONASI TULANGAN BAJA PADA MORTARHYDRAULIC CEMENT (HC) DENGAN FAS 0,5 DAN 0,6. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (581kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (14kB)
Bab I.pdf
Download (19kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (316kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (507kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (313kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (78kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (217kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (312kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (343kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Dalam proyek kontruksi, beton salah satu bahan yang memerlukan perhatian khusus. Salah satu masalah yang sering muncul adalah karat pada besi tulangan beton akibat karbonasi dan ion klorida. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor air semen (FAS) dan penggunaan hydraulic cement terhadap potensi korosi dan karbonasi pada mortar. Penelitian ini menggunakan 12 benda uji kubus dengan dimensi 15cm x 15cm x 15cm dengan dua baja tulangan Ø12mm dan 18 benda uji silinder dengan D 7,5cm, t 15cm. Penelitian ini meliputi perbandingan terhadap pengaruh variasi FAS, paparan kondisi (basah, kering, siklus, dan basah-kering), dan variasi ketebalan selimut mortar terhadap potensial korosi dan karbonasi. Variasi FAS yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,5 dan 0,6 sedangkan untuk variasi ketebalan selimut mortar yaitu 3cm dan 5 cm. penelitian ini dilakukan 28 hari curing dan 28 hari kondisi paparan. Pengukuran korosi menggunakan metode half cell potential sedangkan pengujian karbonasi dengan penyemprotan cairan phenolphthalein. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variasi FAS 0,6 memiliki potensi korosi yang lebih tinggi, dikarenakan FAS yang tinggi cenderung lebih korosif, kemudian potensial korosi pada paparan kondisi siklus basah-kering memperoleh nilai yang lebih negatif dikarenakan paparan tersebut mengalami reaksi oksidasi yang merupakan proses korosi. Pada variasi selimut, diperoleh mortar dengan variasi selimut 3cm cenderung lebih korosif daripada variasi selimut 5cm, dikarenakan ketebalan variasi selimut mortar berpengaruh pada potensi korosi. Paparan Kondisi kering menghasilkan karbonasi dengan kedalaman yang tebal. Hal tersebut dipengaruhi oleh kandungan CO2 yang tinggi karena dapat mempercepat laju karbonasi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FAS , hydraulic cement, karbonasi, mortar, potensial korosi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 29 May 2024 06:46 |
Last Modified: | 29 May 2024 06:46 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/45163 |